Sosok Aminuddin Ma'ruf, eks Stafsus Jokowi menuju kabinet Prabowo
17 Oktober 2024 11:14 WIB
Arsip foto - Aminuddin Ma'ruf semasa masih menjabat sebagai Staf Khusus Presiden RI Joko Widodo ditemui Antara di ruang kerjanya di Jakarta, Jumat (22/11/2019). (ANTARA/Muhammad Zulfikar)
Jakarta (ANTARA) - Mantan staf khusus Jokowi, sekaligus eks Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Aminuddin Ma’ruf, mengunjungi kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Selasa (15/10).
Kunjungan ini dilakukan untuk memenuhi panggilan Prabowo yang telah dilaksanakan sejak hari Senin (14/10). Pertemuan tersebut menimbulkan spekulasi bahwa Aminuddin akan bergabung dalam kabinet Prabowo-Gibran sebagai salah satu wakil menteri atau pejabat penting lainnya.
Meskipun, belum ada kepastian mengenai jabatan yang akan dipegang oleh Aminuddin, namun Prabowo telah meminta semua yang dipanggil untuk bersedia memberikan bantuan.
Ia mengungkapkan bahwa pemanggilan tersebut merupakan salah satu permintaan Prabowo untuk membantunya di kabinet, khususnya dalam bidang ekonomi.
"Saya diminta Pak Prabowo membantu di bidang ekonomi," Ujarnya, pada Selasa (15/10)
Lalu, bagaimana sosok latar belakang Aminuddin Ma’ruf hingga ia diminta bantuan sebagai salah satu calon wakil menteri atau pejabat penting dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran? Berikut adalah profilnya.
Profil Aminuddin Ma’ruf
Aminuddin Ma’ruf dilahirkan di Karawang, Jawa Barat, pada 27 Juli 1986. Ia merupakan mantan staf khusus Presiden Joko Widodo dari kalangan milenial, yang menjabat dari tahun 2019 hingga 2024. Tugasnya mencakup menjalin hubungan dengan berbagai kelompok strategis, termasuk pesantren, mahasiswa, dan komunitas desa.
Aminuddin tumbuh dalam lingkungan keluarga petani yang memiliki keterbatasan fasilitas. Kendati demikian, ia berhasil menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Negeri Jakarta dan meraih gelar magister di Universitas Trisakti.
Baca juga: Sosok Immanuel Ebenezer, dari relawan Jokowi menuju kabinet Prabowo
Baca juga: Rekam jejak Fahri Hamzah, calon Wamen Perumahan Rakyat kabinet Prabowo
Selama menjalankan pendidikan di universitas, Aminuddin aktif dalam organisasi mahasiswa dan pernah menjabat sebagai ketua umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dari tahun 2014 - 2017.
Ia juga berpartisipasi dalam gerakan politik kerelawanan dengan mendirikan Solidaritas Ulama Muda Indonesia (Samawi) sebuah organisasi yang membangun komunikasi yang erat dengan ulama, kiai, dan santri di pondok pesantren.
Program-program unggulan nya, seperti Kembali Pulang dan Pesantren Development Project, berkontribusi pada pembangunan di daerah pedesaan serta pemberdayaan pesantren di seluruh Indonesia.
Pada tahun 2019, Aminuddin diangkat oleh Presiden Jokowi sebagai staf khusus. Selama masa jabatannya, ia melaksanakan berbagai program, termasuk digitalisasi karya ulama, proyek pengembangan pesantren, dan program Kecamatan Berdaya. Ia juga membangun komunikasi dengan berbagai organisasi kepemudaan, seperti HMI, PMII, IMM, KAMMI, BEM dan GMNI.
Sebagai bagian dari upayanya untuk memberdayakan generasi muda dan masyarakat, Aminuddin aktif dalam berbagai inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan sosial dan ekonomi, serta memperkuat peran pesantren dalam masyarakat.
Melalui program-program tersebut, ia berupaya menjadikan pesantren sebagai pusat pembelajaran dan inovasi yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Ia berhasil menyelenggarakan acara besar Nusantara Bersatu yang mempertemukan berbagai elemen relawan dengan Presiden Jokowi. Dalam acara tersebut, ia berperan sebagai Ketua Panitia/Organizing Committee (OC), bersama Arsjad Rasjid yang menjabat sebagai Ketua Pengarah (Steering Committee), serta beberapa pimpinan relawan Jokowi lainnya.
Hingga pada 23 Oktober 2023, Aminuddin Ma'ruf telah mengajukan surat pengunduran diri sebagai Staf Khusus Presiden RI, karena menjadi bagian tim pemenangan calon presiden dan wakil presiden dari Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.
Dengan pengalaman panjang dalam organisasi pemuda dan pemerintahan, juga kedekatan nya dengan Jokowi, ia berpeluang besar mendapatkan posisi penting di kabinet Prabowo-Gibran.
Saat ini Aminuddin telah memenuhi panggilannya oleh Prabowo Subianto ke kediamannya. Pertemuan tersebut menimbulkan spekulasi bahwa Aminuddin akan berperan dalam kabinetnya. Menjelang pelantikan Prabowo-Gibran yang dijadwalkan pada 20 Oktober mendatang,
Baca juga: Profil Ferry Juliantono, pegiat koperasi calon kabinet Prabowo
Baca juga: Profil Kartika Wirjoatmodjo, santer kembali urus BUMN kabinet Prabowo
Kunjungan ini dilakukan untuk memenuhi panggilan Prabowo yang telah dilaksanakan sejak hari Senin (14/10). Pertemuan tersebut menimbulkan spekulasi bahwa Aminuddin akan bergabung dalam kabinet Prabowo-Gibran sebagai salah satu wakil menteri atau pejabat penting lainnya.
Meskipun, belum ada kepastian mengenai jabatan yang akan dipegang oleh Aminuddin, namun Prabowo telah meminta semua yang dipanggil untuk bersedia memberikan bantuan.
Ia mengungkapkan bahwa pemanggilan tersebut merupakan salah satu permintaan Prabowo untuk membantunya di kabinet, khususnya dalam bidang ekonomi.
"Saya diminta Pak Prabowo membantu di bidang ekonomi," Ujarnya, pada Selasa (15/10)
Lalu, bagaimana sosok latar belakang Aminuddin Ma’ruf hingga ia diminta bantuan sebagai salah satu calon wakil menteri atau pejabat penting dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran? Berikut adalah profilnya.
Profil Aminuddin Ma’ruf
Aminuddin Ma’ruf dilahirkan di Karawang, Jawa Barat, pada 27 Juli 1986. Ia merupakan mantan staf khusus Presiden Joko Widodo dari kalangan milenial, yang menjabat dari tahun 2019 hingga 2024. Tugasnya mencakup menjalin hubungan dengan berbagai kelompok strategis, termasuk pesantren, mahasiswa, dan komunitas desa.
Aminuddin tumbuh dalam lingkungan keluarga petani yang memiliki keterbatasan fasilitas. Kendati demikian, ia berhasil menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Negeri Jakarta dan meraih gelar magister di Universitas Trisakti.
Baca juga: Sosok Immanuel Ebenezer, dari relawan Jokowi menuju kabinet Prabowo
Baca juga: Rekam jejak Fahri Hamzah, calon Wamen Perumahan Rakyat kabinet Prabowo
Selama menjalankan pendidikan di universitas, Aminuddin aktif dalam organisasi mahasiswa dan pernah menjabat sebagai ketua umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dari tahun 2014 - 2017.
Ia juga berpartisipasi dalam gerakan politik kerelawanan dengan mendirikan Solidaritas Ulama Muda Indonesia (Samawi) sebuah organisasi yang membangun komunikasi yang erat dengan ulama, kiai, dan santri di pondok pesantren.
Program-program unggulan nya, seperti Kembali Pulang dan Pesantren Development Project, berkontribusi pada pembangunan di daerah pedesaan serta pemberdayaan pesantren di seluruh Indonesia.
Pada tahun 2019, Aminuddin diangkat oleh Presiden Jokowi sebagai staf khusus. Selama masa jabatannya, ia melaksanakan berbagai program, termasuk digitalisasi karya ulama, proyek pengembangan pesantren, dan program Kecamatan Berdaya. Ia juga membangun komunikasi dengan berbagai organisasi kepemudaan, seperti HMI, PMII, IMM, KAMMI, BEM dan GMNI.
Sebagai bagian dari upayanya untuk memberdayakan generasi muda dan masyarakat, Aminuddin aktif dalam berbagai inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam pembangunan sosial dan ekonomi, serta memperkuat peran pesantren dalam masyarakat.
Melalui program-program tersebut, ia berupaya menjadikan pesantren sebagai pusat pembelajaran dan inovasi yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Ia berhasil menyelenggarakan acara besar Nusantara Bersatu yang mempertemukan berbagai elemen relawan dengan Presiden Jokowi. Dalam acara tersebut, ia berperan sebagai Ketua Panitia/Organizing Committee (OC), bersama Arsjad Rasjid yang menjabat sebagai Ketua Pengarah (Steering Committee), serta beberapa pimpinan relawan Jokowi lainnya.
Hingga pada 23 Oktober 2023, Aminuddin Ma'ruf telah mengajukan surat pengunduran diri sebagai Staf Khusus Presiden RI, karena menjadi bagian tim pemenangan calon presiden dan wakil presiden dari Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.
Dengan pengalaman panjang dalam organisasi pemuda dan pemerintahan, juga kedekatan nya dengan Jokowi, ia berpeluang besar mendapatkan posisi penting di kabinet Prabowo-Gibran.
Saat ini Aminuddin telah memenuhi panggilannya oleh Prabowo Subianto ke kediamannya. Pertemuan tersebut menimbulkan spekulasi bahwa Aminuddin akan berperan dalam kabinetnya. Menjelang pelantikan Prabowo-Gibran yang dijadwalkan pada 20 Oktober mendatang,
Baca juga: Profil Ferry Juliantono, pegiat koperasi calon kabinet Prabowo
Baca juga: Profil Kartika Wirjoatmodjo, santer kembali urus BUMN kabinet Prabowo
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2024
Tags: