Jakarta (ANTARA) - Fahri Hamzah, Wakil Ketua Umum Partai Gelora, baru-baru ini menarik perhatian kembali setelah dipanggil oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta, pada Selasa (15/10). Pemanggilan ini berkaitan dengan rencana pembentukan kabinet untuk pemerintahan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka.

Setelah pertemuan, Fahri mengaku bahwa Prabowo memintanya untuk membantu mengelola bidang perumahan. Permintaan ini sejalan dengan perannya saat ini sebagai anggota satgas bidang perumahan yang dibentuk oleh Prabowo.

Fahri dikabarkan akan menjabat sebagai Wakil Menteri Perumahan Rakyat, membantu tugas Maruarar Sirait yang akan menjadi Menteri Perumahan Rakyat. Kementerian ini merupakan hasil pemisahan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada masa pemerintahan Presiden Jokowi.

Dengan demikian, siapa sebenarnya sosok Fahri Hamzah? Berikut ini profil dan rekam jejaknya.


Profil dan rekam jejak Fahri Hamzah

Pria yang lahir di Utan, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 10 Oktober 1971 ini menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di sekolah Muhammadiyah di Sumbawa, NTB. Sebelum melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia (UI), Depok, ia juga sempat menempuh pendidikan di Mataram.

Setelah lulus SMA pada usia 19 tahun, Fahri melanjutkan studi di Fakultas Pertanian Universitas Mataram (UNRAM) selama dua tahun.

Ia kemudian memutuskan untuk pindah ke Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) pada tahun 1992. Dari tahun 1996 hingga satu tahun setelah lulus, Fahri menjabat sebagai staf Pimpinan Program Extension FE UI.
Fahri Hamzah mulai dikenal publik pada tahun 1998 saat reformasi bergulir. Ia menarik perhatian media nasional setelah mendeklarasikan organisasi mahasiswa Islam dan menjabat sebagai ketua umum pertama Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

Selain itu, Fahri juga aktif dalam aksi-aksi untuk menurunkan rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Setelah berakhirnya rezim Orde Baru dan memasuki Era Reformasi pada tahun 1999, Fahri aktif sebagai staf ahli MPR hingga 2002.

Dua tahun setelah itu, ia terjun ke dunia politik praktis melalui Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada pemilu 2004 dan terpilih sebagai anggota DPR dari Dapil NTB. Kariernya terus meningkat, dan ia selalu terpilih menjadi anggota DPR RI dari PKS dalam tiga pemilu berturut-turut.

Selama menjabat di DPR, Fahri telah menempati berbagai komisi, mulai dari Komisi VI, Komisi III, hingga Komisi VII. Puncaknya, pada pemilu 2014, ia terpilih kembali sebagai anggota DPR dan diangkat sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019.