Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bersama Indonesia Sustainable Tourism Council (ISTC) berbagi pengalaman dalam menghadapi tantangan beserta solusi dalam memperkuat pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.

Sekretaris Kemenparekraf/ Sekretaris Utama Baparekraf (Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf) Periode 2019 – 2024 Ni Wayan Giri Adnyani mengungkapkan, pariwisata berkelanjutan di Indonesia saat ini sudah memasuki babak baru dengan komitmen menjadikan Indonesia sebagai episentrum sustainable tourism hub di kawasan Asia Pasifik maupun global.

“Jadi komitmen ini ingin menggarisbawahi bahwa dalam praktik pariwisata yang berkelanjutan dan memanfaatkan potensi besar yang dimiliki oleh Indonesia dalam sektor pariwisata,” kata Ni Wayan Giri dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Salah satu upaya mewujudkan tujuan tersebut, ia berpandangan bahwa peran dan tugas ISTC sangat strategis sehingga status keberadaannya perlu dioptimalkan.

“Untuk itu saya harap dalam pertemuan ini dihasilkan gagasan yang dapat menjadi bahan masukan bagi perumus kebijakan. Apalagi saat ini Kemenparekraf sedang dalam tahap penyiapan rencana kerja untuk periode berikutnya,” ujarnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam sambutannya secara daring mengapresiasi ISTC yang mendukung upaya pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia berdasarkan prinsip 5P yakni people, planet, prosperity, peace, and partnership.

Menurut dia, hal ini merupakan upaya yang sangat baik dalam menjaga keseimbangan antara eksplorasi dan konservasi bagi pariwisata Indonesia.

“Mari gunakan kesempatan ini untuk berbagi pengalaman tantangan dan solusi dengan kolaborasi dan sinergi yang terus kita jaga. Saya yakin kita bisa mencapai tujuan lebih besar lagi ke depan. Maju terus pariwisata Indonesia,” ujarnya.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hariyanto menjelaskan, pertemuan ini adalah bagian dari komitmen banyak pihak dalam mewujudkan tujuan pembangunan pariwisata berkelanjutan.

Hal tersebut sebagaimana yang telah diamanahkan dalam Peraturan Menparekraf Nomor 9 Tahun 2021 terkait kualitas pengelolaan kepariwisataan, peningkatan sosial ekonomi, serta pelestarian budaya dan lingkungan.

Hariyanto menjelaskan, sebelumnya Kemenparekraf melalui Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur telah menjalin kolaborasi bersama ISTC dalam berbagai program pengembangan berkelanjutan seperti Indonesia Sustainable Tourism Award 2017-2019.

Kemudian program sustainable tourism observatory melalui afiliasi dengan 5 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sebagai monitoring center yang di rekognisi oleh UN Tourism serta sustainable tourism certification sebagai salah satu program strategis Kemenparekraf sejak 2019 dan sebanyak 36 desa wisata dan dua destinasi telah ditetapkan memperoleh sertifikasi tersebut.

Ketua Dewan Kepariwisataan Berkelanjutan Indonesia, Mari Elka Pangestu menjelaskan di masa depan, pemerintah, dan ISTC terus bisa berkolaborasi mengembangkan pariwisata secara berkelanjutan tetapi juga mendapatkan keuntungan berdasarkan 5P.

Baca juga: Pemerintah hadirkan pengembangan SDM parekraf lewat sertifikasi
Baca juga: Pemerintah serukan kolaborasi pentahelix majukan wisata berkualitas