Jakarta (ANTARA News) - Ini adalah pertemuan pertama Argentina dan Iran pada putaran final Piala Dunia dengan Argentina favorit memenangi laga di Estadio Mineirao, Belo Herozonte tersebut sehingga bisa melenggang cepat ke babak 16 Besar.

Menjadi favorit kedua tak menjamin pasukan Alejandro Sabella mulus pada perjalanan pertamanya melawan debutan Bosnia Herzegovina, sampai-sampai memerlukan sebuah aksi solo cemerlang dari Lionel Messi yang membuat Argentina menang 2-1 dari Bosnia.

Sebaliknyataktik bertahan ala pelatih Carlos Queiroz membawa Iran sukses menahan seri Elang Super Nigeriadan untuk pertama kali Iran mencatat clean-sheet pertamanya dalam Piala Dunia.

Argentina perlu mencermati ini. Bukan mustahil Argentina akan kembali tergantung pada aksi individual menawan dari Messi untuk mendobrak kokohnya pertahanan Iran yang terbukti tahan dari gempuran Nigeria pekan lalu.

Sabella pernah bereksperiman denganformasi 3-5-2 saat melawan Bosnia namun segera diubahnya menjadi 4-3-3 dan ternyata berhasil.

Menghadapi Iran, formasi kedua tampaknya akan dipilih Argentina karena hasil 0-0 yang didapat Iran dari Nigeria memesankan kuatnya pertahanan Iran sehingga Argentina harus menggedornya habis-habisan, apalagi pada satu-satunya pertemuan kedua tim dalam laga persahabatan pada 1977, Iran sukses menahan Argentina 1-1.

Iran sendiri tampaknya tak akan mengubah formasi yang dipakainya saat melawan Nigeria. Iran akan menunggu Argentina lengah. Mungkin tak sampai bermimpi menang meskipun pada Piala Dunia 1998 Iran sempat menang mengejutkan dari Amerika Serikat.

Tapi yang dihadapi Iran sekarang adalah Argentina, yang selain juara dunia dua kali dan kemilau oleh prestasi level dunia, juga lagi hebat-hebatnya. Seri mungkin prestasi besar bagi Iran, bahkan kalah dengan membobol gawang Argentina juga sudah hebat untuk Iran.

Apalagi pada pertandingan terakhirnya di Piala Dunia, Argentina tidak pernah lagi tidak kemasukan. Tetapi, dalam sepak bola apa saja bisa terjadi, termasuk kekalahan Argentina dari Iran.  Dan jika ini terjadi maka akan menjadi salah satu kejutan terbesar dalam sejarah Piala Dunia.

ARGENTINA

Argentina mendapatkan hasil yang diinginkannya saat melawan Bosnia Herzegovina meskipun tampil tidak memuasakan meski menguasai 59 persen distribusi bola.

Argentina dilampaui Bosnia dalam penciptaan peluang dengan hanya melepaskan dua peluang on target yang keduanya berbuah gol, sedangkan Bosnia enam kali.

Untuk itu Argentina perlu memacu diri lagi, walaupun kualitas Iran masih di bawah Bosnia.

Alejandro Sabella sepertinya tidak akan lagi bereksperimen mengubah formasi favorit 4-3-3 yang terbukti sukses memaksimalkan peran Lionel Messi yang berorientasi menyerang.

"Sebagai striker kami suka sistem itu karena memberi kami peluang menyerang lebih banyak dan jika kami tak menggunakan sistem itu maka kami akan kalah," kata Messi, dan kemudian diamini bek Pablo Zabaleta.

Meski barisan depan masih akan tanpa penyerang Inter Milan Rodrigo Palacio, namun striker Napoli Gonzalo Higuain dan pemain Valencia CF Fernando Gago sudah siap mengadopsi sistem itu. Tapi Maxi Rodriguez dan Hugo Campagnaro terkorbankan karena sepertinya akan dibangkucadangkan menyusul bugarnya lagi Gago.

Di samping Zabaleta, Javier Mascherano yang akan tampil ke-100 kalinya bagi timnas atau pemain Argentina keempat yang mencapai statistik, juga siap mementahkan ofensif Iran sekaligus menunjang serangan Argentina.

Bintang Barcelona ini merajalela saat melawan Bosnia dan sepertinya akan terus seperti itu saat menghadapi Iran. Dia akan bahu membahu bersama Angel Di Maria dan Gago, atau Rodridriguez dan Campagnaro jika duo ini yang dipilih Sabella.

Dengan separuh formasi setajam itu, Argentina siap meneror Iran malam nanti, sedangkan Zabaleta dan Ezequiel Garay akan mengomandoi barisan belakang agar tak bisa ditembus serangan balik Iran, sekaligus menjadi pemecah kebuntuan ketika para gelandang dan striker sulit membobol Iran.

IRAN

Sebagai underdog, Iran jelas puas atas penampilan pertamanya melawan Nigeria yang berakhir seri 0-0. "Terpenting yang kami petik dari pertandingan (melawan Nigeria) ini adalah moral kami tinggi. Itu membuktikan kami bisa meraih poin," kata pelatih Carlos Queiroz.

Hasil melawan Nigeria itu menunjukkan Iran belum akan tereleminasi kendati kalah melawan Argentina nanti. Tentu saja Iran dan Queiroz akan lebih puas jika timnya memetik poin dari Argentina.

Queiroz yang akan meninggalkan posnya selepas Piala Dunia menepis kritik atas taktik timnya ketika menjumput  poin dari Nigeria.

Menurut dia, rakyat Iran akan bangga timnya tidak kalah. Dia juga mengingatkan prestasi itu bahkan didapat ketika timnya kebanyakan berisi para pemain amatir, bukan dari tim-tim top di Eropa atau Amerika Selatan.

Iran menikmati status underdog yang disandangnya karena akan lebih bebas bermain mengingat semua beban menjadi tanggungan Argentina.

"Kami nothing to lose pada pertandingan ini. Semua tekanan ada di pundak mereka (Argentina) dan kami akan menunjukkan daya tahan kami, seperti saat melawan Nigeria," kata Reza Ghoochannejhad yang bermain untuk Charlton Athletics.

Iran akan menurunkan tim yang diturunkan saat melawan Nigeria dengan Ghoochannejhad sebagai striker tunggal.

Semua anggota skuat Iran, kecuali striker Sardar Azmoun yang belum fit benar, sudah siap tampil kembali, termasuk bek kiri Hashem Beikzadeh yang absen saat melawan Nigeria karena cedera selagi laga pemanasan sebelum Piala Dunia.

ARGENTINA VS IRAN
Estadio Mineirao, Belo Horizonte

Perkiraan susunan pemain:
Argentina (4-3-3): Sergio Romero; Pablo Zabaleta, Ezequiel Garay, Federico Fernandez, Marcos Rojo; Maximiliano Rodríguez, Javier Mascherano, Angel Di María; Lionel Messi, Gonzalo Higuaín, Sergio Agüero
Iran (4-2-3-1): Alireza Haqiqi; Pejman Montazeri, Jalal Hosseini, Amir Hossein Sadeqi, Mehrdad Pouladi; Javad Nekounam, Andranik Teymourian; Khosrow Heydari, Ehsan Hajsafi, Askhan Dejagah; Reza Ghoochanneijhad.
Wasit: Milorad Mazic (Serbia)

Bintang laga ini: Lionel Messi (Argentina).  Sejauh ini dia adalah pemain terbaik di dunia dan akan berupaya membuktikan diri lagi saat menghadapi Iran
Pemain kejutan: Ashkan Dejagah (gelandang, Iran). Pemain Fulham ini akan berusaha mencetak golnya pada Piala Dunia setelah lima gol dia ciptakan pada Liga Utama Inggris

Head-to-head

Ini adalah pertemuan pertama Argentina dan Iran pada putaran final Piala Dunia. Kedua tim hanya pernah sekali bertemu pada 22 Maret 1977 di Santiago Bernabeu dengan hasil seri 1-1 dalam laga persahabatan memperingati hari ulang tahun ke-75 pendiri Real Madrid.

Statistik kedua tim

Argentina
- Argentina memenangi 10 dari 13 laga fase grup terakhir Piala Dunia mereka (2 seri, 1 kalah) dengan mencetak 26 gol dan hanya kemasukkan lima gol. Satu-satunya kekalahan didapat dari Inggris pada 2002
- Lionel Messi mencetak 21 gol pada 21 penampilan terakhirnya untuk Argentina
- Selalu gagal menciptakan clean-sheet pada tiga pertandingan terakhir Piala Dunia mereka dengan kemasukkan 6 gol. Terakhir kali gagal clean-sheet berturut-turut pada 1980-an (1982/1986) yaitu empat kali berturut-turut
- Argentina memenangi lima dari enam laga Piala Dunia terakhirnya, dengan satu-satunya kekalahan terjadi pada 2010 melawan Jerman dengan skor 0-4
- Lionel Messi telah menciptakan satu gol pada satu pertandingan Piala Dunia 2014.  

Iran
- Iran hanya sekali menang dalam 10 pertandingannya pada putaran final Piala Dunia. Selebihnya Iran 3 seri dan 6 kalah
- Satu-satunya kemenangan yang didapat dari laga putaran final Piala Dunia dipetik usai melawan Amerika Serikat di Lyon pada Piala Dunia 1998 dengan skor 2-1
- Iran nencatat clean sheet-nya yang pertama pada Piala Dunia melawan Nigeria pekan lalu
- Satu-satunya pertemuan Iran dengan tim Amerika Selatan pada putaran final Piala Dunia terjadi pada 1978 melawan Peru yang berkesudahan 1-4
- Lima dari sembilan gol kemasukan terakhir Iran pada Piala Dunia berasal dari sundulan
- Dua gol terakhir yang diciptakan Iran pada Piala Dunia berasal dari sepak pojok (keduanya terjadi pada 2006)

Prediksi hasil pertandingan
- Goal.com:
   - 4-0 untuk Argentina
   - 3-0 untuk Argentina
   - 2-0 untuk Argentina
- SkySports: 2-0 untuk Argentina
- Telegraph: 4-0 untuk Argentina
- Umum: 3-1 untuk Argentina

Sumber: BBC, SkySports, Telegraph, mlssoccer.com, dan Goal.com