Depok, Jawa Barat (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan pihaknya sudah mengirimkan tim untuk menyelidiki penyebab kebakaran di fasilitas peleburan mineral (smelter) PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, Jawa Timur. Bahlil di Depok, Jawa Barat, Rabu, mengatakan sudah berkomunikasi dengan Presiden Direktur PTFI Tony Wenas, terkait kejadian pada Senin (14/10) tersebut.

"Kita sudah, Pak Tony Wenas juga berkomunikasi sama saya terus, itu ada lagi diselidiki, tim saya juga lagi melakukan penyelidikan," kata Bahlil.

Menurutnya, dari kejadian kebakaran tersebut yang paling utama yakni tidak adanya korban jiwa. Ia juga menyebutkan kebakaran di fasilitas peleburan merupakan hal yang biasa.

"Alhamdulillah tidak ada yang korban ya, jadi sekarang masih dilakukan penelitian, ya biasa lah itu," kata dia.

Sebelumnya PT Freeport Indonesia menegaskan kebakaran yang terjadi di smelter Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, Jawa Timur, pada Senin (14/10) pukul 17.45 WIB, tidak memberikan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar.

Tony memastikan kebakaran yang tepatnya berlokasi di fasilitas pemisahan gas bersih tersebut telah berhasil dipadamkan sepenuhnya serta karyawan dipastikan aman dan tidak ada cedera yang dilaporkan.

Fasilitas pemisahan gas bersih berfungsi antara lain sebagai rangkaian proses yang membersihkan gas buang dari zat berbahaya seperti sulfur dioksida (SO2) agar udara yang dibuang bebas dari kontaminasi gas berbahaya.


Baca juga: PTFI asesmen dampak kebakaran smelter Gresik pada kapasitas operasi
Baca juga: Pabrik asam sulfat Smelter Freeport di Gresik Jatim terbakar
Baca juga: Bahlil: Hilirisasi Indonesia mampu produksi emas 78 ton di era Jokowi