Jakarta (ANTARA) - Selain memperkuat talenta digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berupaya meningkatkan kemampuan digital publik.

"Kita memperkuat talenta digital, terus juga publik secara umum agar memiliki pola pikir digital," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Hokky Situngkir di Jakarta, Rabu.

Menurut data Kemenkominfo, dari tahun 2018 sampai 2024 sebanyak 500 ribu warga Indonesia sudah mendapat pelatihan untuk talenta digital.

Selain melatih talenta digital, kementerian menggerakkan pandu-pandu digital untuk meningkatkan literasi digital masyarakat.

"Ini publik secara umum ya, intinya ada peningkatan. Kita menyiapkan landasan untuk visi digital dalam rangka menyambut Indonesia Emas 2045," kata Hokky.

Program-program peningkatan literasi digital masyarakat dimaksudkan untuk membangun masyarakat yang memiliki kemampuan, kultur, dan etika digital.

Baca juga: Kemenkominfo kedepankan literasi digital untuk hadirkan pilkada damai

Baca juga: Akademisi diminta berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat digital


Hokky mengemukakan bahwa selain menawarkan banyak manfaat dan peluang, ruang digital juga menghadirkan masalah dan tantangan.

Masalah dan tantangan yang dia maksud mencakup penyebaran konten pornografi, judi online, hoaks, dan ujaran kebencian yang dapat mengancam kestabilan dan keamanan bangsa.

Hokky menekankan pentingnya semua pemangku kepentingan berkolaborasi untuk mewujudkan ruang digital yang aman dan nyaman bagi semua.

"Kita perlu mendorong kolaborasi pentahelix yang melibatkan semua, termasuk pemerintah, sektor swasta, akademisi, komunitas, media, dan juga masyarakat," katanya.

Baca juga: Kemenkominfo berupaya siapkan talenta digital sesuai kebutuhan

Baca juga: Kemenkominfo melibatkan swasta dalam mewujudkan Visi Indonesia Digital