Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) melaksanakan rapat koordinasi dalam rangka menyiapkan roadmap manfaat tambang bagi masyarakat di daerah setempat.

"Pertemuan ini merupakan salah satu langkah strategis dalam rangka menyikapi persoalan aktifitas pertambangan yang saat ini berlangsung di Kabupaten Sumbawa Barat yang di kelola oleh PT AMNT," kata Pjs Bupati Sumbawa Barat Julmansyah saat rapat bersama Pemkab Sumbawa, Rabu.

Ia mengatakan, rencana ini merupakan babak baru kolaborasi dua kabupaten, mengingat akan berakhir aktifitas pertambangan di Batu Hijau yang di kelola oleh PT AMNT pada 2030.

"Sehingga penting bagi pemerintah Sumbawa Barat untuk menyiapkan basis ekonomi pasca tambang. Sementara Sumbawa harus menyiapkan diri menyambut pembukaan blok Rinti," katanya.

Ia mengatakan, aktifitas pertambangan yang ada di Elang Dodo Rinti, Sumbawa akan segera dimulai. Di satu sisi, draf teknokratik RPJMD Sumbawa Barat 2024 – 2029, harus menyiapkan tahapan dan basis ekonomi 6 tahun sebelum penutupan Batu Hijau.

"Dan membangun hubungan fungsional antara keberadaan Operasional Smelter di Kabupaten Sumbawa Barat dengan Operasional Blok Dodo Rinti di Sumbawa," katanya.

Oleh Karena itu, pihaknya akan mencoba membangun kebersamaan Sumbawa dan Sumbawa Barat, mencoba berpikir tentang keberlanjutan pertambangan yang diharapkan menjadi pengungkit ekonomi wilayah.

"Siapa pun bupati yang terpilih nantinya, tentunya upaya ini dapat disinkronkan dengan visi misi bupati terpilih," katanya.

Sementara itu, Pjs Bupati Sumbawa Dr. Najamuddin Amy menyampaikan, kegiatan ini merupakan upaya pemerintah Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat, terkait dengan penyusunan langkah-langkah konkrit dalam persiapan Kabupaten Sumbawa Barat pasca tambang dan kesiapan kabupaten Sumbawa yang akan memulai tambang.

"Pertambangan merupakan sektor penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat," katanya.

Salah satu langkah-langkah konkrit tersebut sambung Pjs Bupati Sumbawa, untuk mempersiapkan sektor tambang ini, di anggaran perlu di bangun balai latihan kerja yang representatif dalam mempersiapkan SDM yang mampu pada sektor pertambangan.

"Sehingga, tenaga kerja di sektor tambang perlu diprioritaskan," katanya.

Ia mengatakan, sektor pertambangan selain dapat meningkatkan ekonomi daerah, tetapi juga dapat menyebabkan permasalahan lingkungan.

"Perlu rencana tindak lanjut untuk menyikapi permasalahan tambang di masa depan," katanya.

Baca juga: KPK dorong Pemprov NTB perbaiki tata kelola pertambangan
Baca juga: NTB berupaya melepaskan ketergantungan ekonomi dari sektor tambang