Industri produk susu global bahas keberlanjutan di World Dairy Summit
16 Oktober 2024 18:15 WIB
Yun Zhanyou, anggota dewan Federasi Susu Internasional dan pakar senior dari Yili Group Tiongkok, diwawancarai pada KTT Produk Susu Dunia 2024 di Paris, Prancis, pada 15 Oktober 2024. (Xinhua/Gao Jing)
Paris (ANTARA) - Konferensi Tingkat Tinggi Produk Susu Dunia (World Dairy Summit) 2024, yang diselenggarakan oleh Federasi Produk Susu Internasional (International Dairy Federation/IDF), dibuka pada Selasa (15/10) di Paris. Acara tersebut dihadiri oleh para pakar, akademisi, dan pemimpin industri dari seluruh dunia untuk mendiskusikan tren dan masa depan industri produk susu.
Pertemuan selama empat hari ini berfokus pada topik-topik utama seperti keberlanjutan, ketahanan pangan, dan daya tarik industri produk susu.
Tampil sebagai satu-satunya perusahaan Asia di acara tersebut, Yili Group dari China menyuguhkan beragam produk susu seperti susu cair, susu bubuk, yogurt, keju, dan es krim. Produk-produk inovatif mereka mendapatkan banyak perhatian dari para peserta.
Gilles Froment, presiden IDF yang baru terpilih sekaligus kepala Asosiasi Produk Susu Kanada (Canadian Dairy Association), menceritakan pengalaman pertamanya saat menghadiri World Dairy Summit di Paris pada 2002.
"Dibandingkan dengan lebih dari 20 tahun lalu, jumlah peserta yang hadir hari ini mungkin telah memecahkan rekor. Kala itu, hanya segelintir orang yang membahas keberlanjutan atau cara mendapatkan penerimaan sosial untuk produk susu. Sekarang, topik-topik ini telah menjadi inti dari setiap konferensi, yang mencerminkan perubahan signifikan dalam industri ini selama beberapa tahun terakhir," ujar Froment dalam sebuah wawancara dengan Xinhua.
"Kita harus menyampaikan pesan yang jelas kepada dunia, yakni produk susu bukanlah masalah bagi pengembangan yang berkonsep keberlanjutan, melainkan solusi utama untuk mengatasi isu perubahan iklim, nutrisi, dan lingkungan," tambahnya.
Salah satu agenda yang ditunggu-tunggu dalam pertemuan ini adalah IDF Dairy Innovation Awards, yang dijadwalkan pada Jumat (18/10) mendatang. Yili mendapatkan empat nominasi, terbanyak dibandingkan perusahaan lainnya, dengan dua nominasi di bidang keberlanjutan dan inovasi ramah lingkungan.
Froment memuji kontribusi Yili, dan menyoroti langkah mengesankan perusahaan tersebut dalam hal keberlanjutan. "Perusahaan-perusahaan China telah melakukan investasi yang signifikan dalam hal keberlanjutan, dan kemajuan mereka luar biasa," ujarnya.
Yun Zhanyou, anggota dewan IDF yang juga pakar senior dari Yili, menekankan pengakuan global yang terus meningkat terhadap sektor produk susu China. Kemenangan Yili sebelumnya di World Dairy Summit pada 2022 dan 2023 untuk inovasi menegaskan kemajuan industri ini.
"Dari seorang pembelajar menjadi peserta aktif, dan sekarang bahkan menjadi pemimpin dalam menetapkan standar di bidang-bidang tertentu, kami merasa terhormat. Hal ini mencerminkan pertumbuhan industri produk susu di China," kata Yun.
Pertemuan selama empat hari ini berfokus pada topik-topik utama seperti keberlanjutan, ketahanan pangan, dan daya tarik industri produk susu.
Tampil sebagai satu-satunya perusahaan Asia di acara tersebut, Yili Group dari China menyuguhkan beragam produk susu seperti susu cair, susu bubuk, yogurt, keju, dan es krim. Produk-produk inovatif mereka mendapatkan banyak perhatian dari para peserta.
Gilles Froment, presiden IDF yang baru terpilih sekaligus kepala Asosiasi Produk Susu Kanada (Canadian Dairy Association), menceritakan pengalaman pertamanya saat menghadiri World Dairy Summit di Paris pada 2002.
"Dibandingkan dengan lebih dari 20 tahun lalu, jumlah peserta yang hadir hari ini mungkin telah memecahkan rekor. Kala itu, hanya segelintir orang yang membahas keberlanjutan atau cara mendapatkan penerimaan sosial untuk produk susu. Sekarang, topik-topik ini telah menjadi inti dari setiap konferensi, yang mencerminkan perubahan signifikan dalam industri ini selama beberapa tahun terakhir," ujar Froment dalam sebuah wawancara dengan Xinhua.
"Kita harus menyampaikan pesan yang jelas kepada dunia, yakni produk susu bukanlah masalah bagi pengembangan yang berkonsep keberlanjutan, melainkan solusi utama untuk mengatasi isu perubahan iklim, nutrisi, dan lingkungan," tambahnya.
Salah satu agenda yang ditunggu-tunggu dalam pertemuan ini adalah IDF Dairy Innovation Awards, yang dijadwalkan pada Jumat (18/10) mendatang. Yili mendapatkan empat nominasi, terbanyak dibandingkan perusahaan lainnya, dengan dua nominasi di bidang keberlanjutan dan inovasi ramah lingkungan.
Froment memuji kontribusi Yili, dan menyoroti langkah mengesankan perusahaan tersebut dalam hal keberlanjutan. "Perusahaan-perusahaan China telah melakukan investasi yang signifikan dalam hal keberlanjutan, dan kemajuan mereka luar biasa," ujarnya.
Yun Zhanyou, anggota dewan IDF yang juga pakar senior dari Yili, menekankan pengakuan global yang terus meningkat terhadap sektor produk susu China. Kemenangan Yili sebelumnya di World Dairy Summit pada 2022 dan 2023 untuk inovasi menegaskan kemajuan industri ini.
"Dari seorang pembelajar menjadi peserta aktif, dan sekarang bahkan menjadi pemimpin dalam menetapkan standar di bidang-bidang tertentu, kami merasa terhormat. Hal ini mencerminkan pertumbuhan industri produk susu di China," kata Yun.
Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024
Tags: