Jakarta (ANTARA) -
Anggota DPR RI, Meutya Hafid, dikabarkan menjadi salah satu kandidat yang dipertimbangkan untuk masuk dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Politikus dari Partai Golkar ini digadang-gadang bakal menduduki posisi penting, menyusul spekulasi penyusunan kabinet yang semakin santer.

Meutya termasuk dari salah satu dari 49 tokoh yang memenuhi undangan Presiden Terpilih Prabowo Subianto ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Senin (14/10). Pertemuan tersebut disinyalir membahas deretan calon menteri, wakil menteri, serta kepala badan pemerintahan dalam kabinet Prabowo.

Meutya Hafid disebut-sebut akan menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) periode 2024-2029. Menkominfo saat ini, Budi Arie Setiadi, juga mengonfirmasi bahwa Meutya akan menjadi penerusnya. Namun, setelah pertemuannya dengan Prabowo, Meutya enggan mengungkapkan permintaan Prabowo terkait keterlibatannya dalam pemerintahan.

Baca juga: Golkar benarkan Meutya masuk daftar usulan kabinet Prabowo-Gibran
Baca juga: Profil Sri Mulyani, Menkeu yang bakal bertugas lagi di kabinet Prabowo


Lalu, seperti apa profil dan rekam jejak Meutya Hafid yang disinyalir akan menduduki posisi Menkominfo? Berikut ulasannya.


Profil dan rekam jejak Meutya Hafid
Meutya Hafid, lahir pada 3 Mei 1978, ia menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024 dan berasal dari daerah pemilihan Sumatra Utara I. Perempuan asal Bandung, Jawa Barat, ini kembali terpilih sebagai anggota DPR RI untuk periode 2024-2029 di dapil yang sama.

Hal tersebut, merupakan ketiga kalinya Meutya terpilih menjadi anggota DPR, setelah pertama kali menjabat melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW) menggantikan Burhanuddin Napitupulu yang meninggal pada 2010.

Meutya memiliki pengalaman panjang sebagai seorang jurnalis televisi, dan namanya mulai dikenal publik setelah insiden penyanderaan di Irak pada tahun 2005 bersama seorang kamerawan Metro TV.

Meutya menempuh pendidikan dasar dan menengah di Jakarta, lalu melanjutkan SMA di Crescent Girl’s School, Singapura, lulus pada 1997. Ia kemudian melanjutkan studi di Universitas New South Wales, Australia, dan meraih gelar sarjana pada 2001. Kemudian, pada 2018, ia menyelesaikan pendidikan magister di Universitas Indonesia.

Meutya memutuskan untuk berkarier di dunia politik dengan bergabung bersama Partai Golkar pada 2009 sebagai Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Utara I. Ia terus meraih keberhasilan dan terpilih kembali pada beberapa periode berikutnya.

Sebagai seorang politisi, Meutya berperan penting dalam meningkatkan keterwakilan perempuan di parlemen dan memperjuangkan isu-isu gender. Ia menjadi salah satu suara utama dalam advokasi hak-hak perempuan dan anak, serta mendukung peran yang lebih besar bagi perempuan di berbagai sektor, termasuk politik.

Baca juga: M. Herindra, Kepala BIN yang disiapkan untuk pemerintahan baru
Baca juga: Sosok Nasaruddin Umar, Imam Besar Istiqlal calon menteri Prabowo