Kompolnas harap TNI/POLRI jaga netralitas selama Pilkada di Papua
16 Oktober 2024 14:27 WIB
Foto bersama disela-sela kegiatan diskusi bersama media dan Bawaslu terkait netralitas TNI/Polri dalam menyukseskan Pilkada damai di Papua bertempat Kota Jayapura, Papua, Selasa (15/10/2024). ANTARA/HO-Kompolnas/am.
Jayapura (ANTARA) - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) berharap agar aparat keamanan terus menjaga netralitas selama pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Papua dengan begitu pelaksanaan pesta demokrasi dapat berjalan lancar.
"Jadi Kami mendapatkan paparan dari Polda Papua terkait netralitas yang kemudian dituangkan dalam buku saku seluruh jajaran kepolisian setempat," kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarty di Jayapura, Rabu (16/10).
Menurut Indarty, oleh karena itu pihaknya mengapresiasi langkah Polda Papua yang menuangkan sisi netralitas Polri dalam buku saku.
"Oleh sebab itu kami harap dengan adanya buku saku tersebut netralitas kepolisan dapat terus di pegang teguh," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya juga telah mewanti-wanti agar institusi Polri agar selalu membuka diri menerima laporan masyarakat terkait hal tersebut.
"Kami sudah sampaikan apabila ditemukan masalah di lapangan jika terkait kode etik maka harus diproses secara etik dan apabila mengarah ke pidana, wajib diselesaikan dalam ranah yang sama",katanya.
Sementara itu Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat (P2H) Bawaslu Provinsi Papua, Yofrey Piryamta Kebelen mengatakan netralitas bagi anggota TNI dan Polisi sangat penting dijaga karena memiliki dampak signifikan terhadap kualitas demokrasi di Indonesia.
"Sebagai institusi negara yang bertugas menjaga keamanan, ketertiban serta pertahanan dan kedaulatan negara, maka TNI dan Polri harus berdiri di atas kepentingan nasional," katanya.
Sekadar diketahui, sebelumnya telah dilakukan diskusi bersama media dan Bawaslu terkait netralitas TNI/Polri dalam menyukseskan Pilkada damai di Papua bertempat Kota Jayapura, Papua, Selasa (15/10).
"Jadi Kami mendapatkan paparan dari Polda Papua terkait netralitas yang kemudian dituangkan dalam buku saku seluruh jajaran kepolisian setempat," kata Komisioner Kompolnas Poengky Indarty di Jayapura, Rabu (16/10).
Menurut Indarty, oleh karena itu pihaknya mengapresiasi langkah Polda Papua yang menuangkan sisi netralitas Polri dalam buku saku.
"Oleh sebab itu kami harap dengan adanya buku saku tersebut netralitas kepolisan dapat terus di pegang teguh," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya juga telah mewanti-wanti agar institusi Polri agar selalu membuka diri menerima laporan masyarakat terkait hal tersebut.
"Kami sudah sampaikan apabila ditemukan masalah di lapangan jika terkait kode etik maka harus diproses secara etik dan apabila mengarah ke pidana, wajib diselesaikan dalam ranah yang sama",katanya.
Sementara itu Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat (P2H) Bawaslu Provinsi Papua, Yofrey Piryamta Kebelen mengatakan netralitas bagi anggota TNI dan Polisi sangat penting dijaga karena memiliki dampak signifikan terhadap kualitas demokrasi di Indonesia.
"Sebagai institusi negara yang bertugas menjaga keamanan, ketertiban serta pertahanan dan kedaulatan negara, maka TNI dan Polri harus berdiri di atas kepentingan nasional," katanya.
Sekadar diketahui, sebelumnya telah dilakukan diskusi bersama media dan Bawaslu terkait netralitas TNI/Polri dalam menyukseskan Pilkada damai di Papua bertempat Kota Jayapura, Papua, Selasa (15/10).
Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024
Tags: