Moskow (ANTARA) - Wakil kepala kantor militer-politik Kementerian Pertahanan Rusia, Mayjen Apti Alaudinov, pada Selasa (15/10) membantah informasi tentang adanya eksekusi terhadap serdadu Ukraina yang menyerah di Wilayah Kursk.

Sebelumnya pada Minggu (13/10), komisaris hak asasi manusia Ukraina, Dmytro Lubinets, mengecam dugaan eksekusi sembilan tentara Ukraina yang konon menyerah sebagai tahanan di Wilayah Kursk.

Lubinets mengutip dari sumber unggahan media sosial yang belum dikonfirmasi kebenarannya.

"Mereka (Ukraina) perlu menyebarkan segala macam berita palsu sekarang untuk mencegah pasukan mereka menyerah," ujarnya.

"Terlebih lagi ketika mereka menyadari bahwa pasukan mereka telah meninggalkan posisi mereka dan melarikan diri, dan mereka juga menyadari bahwa tentara Ukraina secara terbuka mengakui bahwa mereka tidak lagi mampu melawan dan ingin menyerah,” kata Alaudinov kepada kanal penyiaran Solovyov Live.

Militer Ukraina menyusup ke Wilayah Kursk Rusia pada awal Agustus dan sejak itu berhasil dipukul mundur seiring pertempuran yang berlanjut.

Pada Senin (14/10), Alaudinov, yang merupakan komandan unit militer khusus Akhmat Chechnya, mengatakan bahwa pasukan Rusia telah merebut kembali setengah wilayah yang direbut oleh Ukraina di Wilayah Kursk.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Rusia: Separuh Wilayah Kursk berhasil direbut kembali dari Ukraina

Baca juga: Menlu Finlandia akui Barat alami keletihan dalam dukung Ukraina