Jakarta (ANTARA) - Kantor Imigrasi Jakarta Utara meningkatkan pengawasan terhadap orang asing di wilayah itu jelang pelaksanaan Pilkada Jakarta tahun ini.

"Hari ini Tim Pengawasan Orang Asing (PORA) Jakarta Utara menggelar rapat terkait potensi ancaman orang asing dalam pemilu kepala daerah," kata Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) DKI Jakarta R Andika Dwi Prasetya saat membuka Rapat Tim PORA Jakarta Utara, di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan di wilayah Jakarta Utara, pada Rabu ini Tim PORA merumuskan teknis pengawasan dan pencegahan agar lebih optimal dalam mencegah terjadinya potensi pelanggaran oleh warga negara asing di pilkada.

Ia mencontohkan orang asing terlibat kampanye atau ikut melakukan sosialisasi pasangan calon di media sosial dan lainnya.

Menurut dia, hal ini pernah terjadi di kawasan Pademangan Jakarta Utara saat Pemilu Presiden 2024, WNA Jerman yang terlibat kampanye sehingga dilakukan pengamanan.

Baca juga: Imigrasi deportasi dua WN Inggris yang ikut demo di Jakarta

Potensi pelanggaran lain seperti orang asing menggunakan media sosial untuk promosi-promosi yang kontraproduktif dalam pilkada dan juga keberadaan jurnalis asing yang meliput pilkada.

"Kami berupaya mengantisipasi munculnya potensi-potensi gangguan dan jangan sampai orang asing yang melakukan tindakan, melakukan aktifitas dan melakukan hal-hal lain yang berdampak kontraproduktif terhadap pelaksanaan pemilu kepala daerah," kata dia.

Menurut dia, pengawasan orang asing dilakukan baik secara administratif dan juga melalui pengawasan lapangan.

"Tentunya pengawasan administratif, kita sudah bisa menggunakan sistem berbasis teknologi itu bisa terpantau dan juga pengawasan lapangan berjalan bersama Tim PORA," kata dia.

Sementara Asisten Pemerintah Kota Jakarta Utara, Iyan Sophian Hadi menyatakan pihaknya siap bersinergi dalam pelaksanaan pengawasan orang asing.

Baca juga: Imigrasi Jakarta Utara tangkap 16 WNA asal Nigeria

"Kami bersinergi bersama teman dari imigrasi untuk melakukan sosialisasi terhadap keberadaan orang asing di Jakarta Utara ini," kata Iyan.