Jakarta (ANTARA) -
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu dibuka meningkat menjelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) Bulan Oktober 2024 hari ini.
Pada awal perdagangan Rabu, rupiah menguat 49 poin atau 0,31persen menjadi Rp15.540 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.589 per dolar AS.
“Hari ini, BI akan mengumumkan kebijakan moneternya. Dan melihat pergerakan rupiah yang kembali melemah belakangan ini, kemungkinan BI akan mempertahankan kebijakan suku bunganya,” kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.
Ariston memperkirakan Bank Indonesia akan menahan suku bunga kebijakan BI-Rate tetap di posisi 6 persen.
Dari sisi eksternal, pernyataan petinggi bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed semalam, Raphael Bostic, bahwa suku bunga AS bakal turun ke 3-3,5 persen, yang mengindikasikan arah kebijakan The Fed ke depan akan melakukan pemangkasan lagi, bisa memberikan sentimen positif ke rupiah hari ini.
Selain itu, semalam data indeks manufaktur wilayah New York AS yang memperlihatkan kondisi penurunan, bisa membantu meredam penguatan dolar AS yang masih berlangsung.
Indeks dolar AS masih bergerak di atas kisaran 103 menunjukkan dolar AS yang masih menguat terhadap nilai tukar lainnya. Jadi, peluang pelemahan rupiah pun masih terbuka.
Ariston memperkirakan potensi penguatan rupiah ke arah Rp15.550 per dolar AS, dan peluang pelemahan ke arah Rp15.600 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Rabu menguat 49 poin menjadi Rp15.540 per dolar AS

Baca juga: Rupiah melemah meski surplus neraca perdagangan Indonesia berlanjut

Baca juga: Rupiah naik karena Sri Mulyani mungkin bergabung ke Kabinet Prabowo