Xi'an, China (ANTARA) - Laporan wadah pemikir (think tank) yang diusulkan China untuk mendukung kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra berkualitas tinggi menekankan konsolidasi kerja sama praktis, mendorong pertumbuhan yang didorong oleh inovasi, memperkuat manajemen risiko, dan meningkatkan mekanisme kerja sama.

Laporan tersebut berjudul "Delapan Langkah Utama' Menandai Dekade Baru Kerja Sama Sabuk dan Jalur Sutra yang Menjanjikan" ('Eight Major Steps' Heralds Promising New Decade of Belt and Road Cooperation), dirilis pada Selasa (15/10) oleh Xinhua Institute, sebuah wadah pemikir yang berafiliasi dengan Kantor Berita Xinhua.

Laporan itu dirilis dalam Forum Sabuk dan Jalur Sutra untuk Kerja Sama Wadah Pemikir Internasional dan Forum Komunikasi Internasional (Xi'an) Jalur Sutra Kedua.

Dalam hal mendorong pertumbuhan yang didorong oleh inovasi, laporan itu mengatakan, delapan langkah utama tersebut bertujuan mendorong pengembangan produktivitas baru dengan berfokus pada pertumbuhan hijau dan digital sembari terus memperluas kerja sama di bidang-bidang emerging.

Dalam mitigasi risiko, laporan itu mengatakan keberhasilan implementasi delapan langkah utama tersebut akan membutuhkan pendalaman solidaritas dan kerja sama untuk bersama-sama mengatasi berbagai risiko eksternal dan membangun konsensus internal yang lebih kuat di antara negara-negara peserta pembangunan bersama Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI).

Laporan itu menyerukan negara-negara peserta pembangunan bersama BRI untuk tetap waspada terhadap propaganda negatif sistemik yang dipromosikan oleh negara-negara tertentu, seperti narasi palsu yang menyebut BRI sebagai "jebakan utang", "neokolonialisme", atau bentuk "ekspor sistemik", yang bertujuan untuk merusak dan mencoreng citra inisiatif tersebut.

China mengumumkan delapan langkah utama yang bertujuan untuk memajukan pembangunan Sabuk dan Jalur Sutra berkualitas tinggi pada Forum Sabuk dan Jalur Sutra untuk Kerja Sama Internasional ketiga yang diselenggarakan pada Oktober 2023.