Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange melonjak menembus 1.300 dolar AS pada Kamis (Jumat pagi WIB), didorong kerusuhan di Irak dan sinyal yang diberikan oleh Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus melompat 41,4 dolar AS, atau 3,25 persen, menjadi ditutup pada 1.314,1 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.

Ketua Fed AS dalam sebuah konferensi pers setelah pertemuan kebijakan bank sentral pada Rabu sore mengatakan bahwa kenaikan baru-baru ini dalam indeks harga konsumen adalah "noisy," sementara menekankan inflasi yang berkembang sesuai dengan harapan The Fed.

Yellen menolak kemungkinan pengetatan kebijakan berdasarkan pada data yang menunjukkan inflasi lebih tinggi. Berlanjutnya suku bunga rendah membuat emas dan aset alternatif lainnya lebih menarik.

Para pedagang juga sedang memantau Presiden Barack Obama yang mengumumkan bahwa AS akan mengirimkan 300 penasihat militer ke Irak karena kekerasan di negara Timur Tengah itu meningkat.

Analis percaya bahwa kerusuhan di Irak merupakan faktor latar belakang yang berkontribusi terhadap kenaikan emas.

Departemen Tenaga Kerja AS merilis laporan klaim pengangguran mereka pada Kamis, menunjukkan bahwa klaim pengangguran awal turun sebesar 6.000 menjadi 312.000 dalam pekan yang berakhir 14 Juni. Ini adalah setara dengan ekspektasi para analis.

Perak untuk pengiriman Juli naik 87 sen, atau 4,40 persen, menjadi ditutup pada 20,648 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli, naik 23,7 dolar AS, atau 1,63 persen, menjadi berakhir pada 1.474,5 dolar AS per ounce.


Penerjemah: Apep Suhendar