Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Survei dan Polling Indonesia Igor Dirgantara mengatakan bahwa transisi pemerintahan Joko Widodo ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto berjalan mulus tanpa ada permasalahan yang berarti.

"Transisi Jokowi ke Prabowo ini yang terbaik dalam sejarah Bangsa Indonesia," kata Igor saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, Indonesia sudah merasakan beberapa kali pergantian pemerintahan mulai dari Ordo Lama ke Orde Baru, kemudian pada saat zaman reformasi.

Dari beberapa kali pergantian pemerintahan kata Igor, kali ini menjadi yang termulus tanpa adanya gonjang-ganjing politik besar, berbeda dengan pemerintahan sebelumnya.

"Seperti pada zaman Presiden Soekarno ke Soeharto, ada permasalahan G30SPKI. Kemudian Soeharto terjadi reformasi, begitu juga ketika pergantian Megawati ke SBY ada permasalahan. Selanjutnya dari SBY ke Jokowi terdapat kasus Hambalang. Kalau sekarang ini paling mulus," tuturnya.

Ia menambahkan dengan mulusnya transisi pemerintahan dapat menjaga stabilitas politik di Indonesia, apalagi banyak tokoh-tokoh yang akan membantu Presiden Terpilih juga dari kalangan profesional dan ini telah sesuai dengan cita-cita kabinet zaken Prabowo-Gibran.

Igor mengatakan bahwa dari beberapa tokoh yang telah dipanggil ke kediaman Prabowo Subianto, kurang lebih 40 persen diisi oleh profesional.

"Memang ada beberapa nama dari partai politik. Tapi karena jabatan menteri merupakan jabatan politik jadi itu wajar," katanya.

Pada Senin (14/9) sebanyak 49 tokoh yang disebut sebagai calon menteri diundang untuk bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto di rumahnya di kawasan Kartanegara IV, Jakarta Selatan.

Mereka dipanggil untuk ditempatkan di posisi pos kementerian yang telah dipersiapkan Prabowo.

Para tokoh itu terdiri dari politisi, akademisi, hingga menteri era Presiden Joko Widodo (Jokowi).