Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut program Partnership to Accelerate Stunting Reduction in Indonesia (PASTI) terbukti menurunkan stunting di empat provinsi yang menjadi lokus program tersebut.

“Program PASTI terbukti menunjukkan keberhasilan. Praktik baik program PASTI ini sudah teruji dan sudah mulai nampak, bagaimana penurunan stunting di lokus-lokus, yakni Banten, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat sangat terlihat,” ujar Pelaksana Tugas Kepala BKKBN Sundoyo di Jakarta, Selasa.

Program PASTI kemitraan BKKBN, Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), Tanoto Foundation, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), PT Bank Central Asia Tbk, dan Yayasan Bakti Barito yang diimplementasikan oleh Wahana Visi Indonesia dan sub-mitra pelaksana Yayasan Cipta.

Ia menjelaskan salah satu praktik baik yang bisa diimplementasikan di seluruh daerah untuk menurunkan stunting, yakni peran remaja yang saling mengedukasi pentingnya kesiapan dalam menikah.

“Kalau dari empat provinsi tadi, ada kabupaten/kota yang juga menceritakan, tadi saya sudah diskusi misalnya bagaimana peran anak remaja dalam rangka menurunkan stunting, bagaimana di antara mereka diskusi, kalau mereka akan menikah itu harus siap dari sisi umur karena akan berdampak pada organ reproduksinya, berdampak kepada mentalnya,” katanya.

Chief of Party Program PASTI Maria Adrijanti menyampaikan hingga saat ini progres program PASTI terbukti tidak hanya dirasakan anak-anak sebagai sasaran utama penurunan stunting, tetapi juga lingkaran di luarnya, seperti keluarga hingga pemangku kepentingan, di tingkat provinsi serta kabupaten/kota.

“Mengenai progres program PASTI, tadi kita melihat bahwa memang sudah ada banyak yang kita lihat di dalam booth-booth yang ada, bagaimana dampak ini bisa dirasakan tidak hanya oleh anak-anak sebagai sasaran utama untuk pencegahan atau penurunan stunting ini, tetapi juga lingkaran di luarnya, baik keluarga maupun pemangku kepentingannya,” ucapnya.

Baca juga: Kemenkes-PTFI dan USAID luncurkan program PASTI Papua

Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Desa Kalembu Dara Mane, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur Esther menyebut peningkatan kapasitas program PASTI telah menguatkan peran TPPS dalam melakukan evaluasi program dan memberikan pertimbangan teknis mengenai pelaksanaan program intervensi stunting di desa.

“Termasuk dalam alokasi anggaran dan penentuan peserta program pencegahan stunting yang didasarkan pada data,” ujarnya.

Hingga September 2024, program PASTI telah menjangkau 3.613 bayi di bawah dua tahun, 5.255 remaja, di mana 3.467 di antaranya remaja putri serta 13.426 peserta program dewasa melalui aktivitas komunikasi perubahan perilaku (KPP), Pos Gizi Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), sosialisasi Modul Implementasi Nyata Generasi Berencana Cegah Stunting (Ini Genting), pendampingan calon pengantin, dan peningkatan kapasitas Tim Pendamping Keluarga (TPK).

Selain itu, program PASTI juga telah meningkatkan kapasitas 2.483 anggota TPPS di tingkat kelurahan/desa dan kecamatan. Program PASTI juga berkomitmen mendukung peran dan tugas TPPS yang dimandatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021.

Untuk memastikan kesinambungan usaha percepatan penurunan stunting di daerah, program PASTI juga telah meningkatkan kapasitas 107 fasilitator TPPS di tingkat kabupaten yang berasal dari organisasi perangkat daerah.

Baca juga: BKKBN bersama mitra kolaborasi dalam Program Pasti atasi stunting
Baca juga: Pemkot Kediri maksimalkan program "10 Pasti" atasi stunting
Baca juga: Program PASTI mampu turunkan angka stunting di Tangerang