Jakarta (ANTARA) - Nama Nusron Wahid kembali mencuat ketika dia dikabarkan menjadi salah satu tokoh yang dipertimbangkan untuk menjadi menteri dalam kabinet Prabowo, Presiden RI yang terpilih tahun 2024.

Menjelang pelantikannya sebagai Presiden RI 2024 pada 20 Oktober 2024, Prabowo memanggil 49 tokoh yang disebut sebagai calon menteri. Nusron menjadi salah satu nama yang masuk ke dalam 49 tokoh yang dipanggil Prabowo untuk mendampingi dirinya dalam memimpin kabinet pemerintahan yang akan mendatang.

Politikus Golkar ini turut hadir ke kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan pada Senin (14/10). Nusron mengakui bahwa dirinya diajak berdiskusi bersama Prabowo dan dimintai bantuannya.

Saat masa Pilpres 2024, Nusron merupakan Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) kandidat calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran.

Siapakah sosok Nusron Wahid yang digadangkan akan menjadi menteri kabinet Prabowo-Gibran ini? Mari kita simak profil dirinya.


Profil Nusron Wahid

Nusron dikenal sebagai tokoh yang memiliki latar belakang kuat di bidang politik, agama, dan organisasi kemasyarakatan.

Lahir pada 12 Juli 1973 di Kudus, Jawa Tengah, Nusron Wahid adalah lulusan Universitas Indonesia, dimana ia menempuh pendidikan S1 Ilmu Budaya tahun 1993-1998. Kemudian, melanjutkan S2 Ekonomi di Universitas Pertanian Bogor tahun 2007-2011.

Masa kecilnya ia habiskan di kampung halaman tercinta yaitu di Kudus. Nusron pernah bersekolah di SD MI Miftahutthalibin Mejobo Kudus tahun 1979-1985, SMP MTS Qudsiyyah Kudus tahun 1987-1990, dan SMA NU Al Ma'ruf Kudus tahun 1990-1993,

Baca juga: Prabowo bakal pasang tiga wamenkeu bantu kerja Sri Mulyani
Baca juga: Calon wamen-calon pejabat dipanggil Prabowo pada Selasa capai 58 orang
Dalam perjalanan kariernya, Nusron memulai karir politiknya di Partai Golkar dan menjadi salah satu kader yang menonjol. Ia pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2004-2009 dan 2009-2014.

Menduduki bangku anggota DPR komisi VI, ia mengemban tugas menjadi pengawas kebijakan yang berkaitan dengan koperasi UKM, BUMN, perindustrian, perdagangan, investasi, dan standarisasi nasional.

Selain menjabat di gedung Senayan ini, Nusron pernah menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) pada 2014-2019 di era Presiden Joko Widodo.

Dalam posisi ini, Nusron bertugas dalam pengelolaan tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri, sebagai pelaksana kebijakan perlindungan dan penempatan para TKI.

Tidak hanya itu, Nusron pun memiliki pengalaman luas di organisasi keagamaan. Tahun 2011-2016, ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, organisasi pemuda di bawah naungan organisasi agama Islam di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama (NU).

Dalam pemilihan dirinya sebagai ketua organisasi agama tersebut, ia menghadapi persaingan yang sangat ketat sehingga pemilihan dilakukan sebanyak dua kali putaran dan akhirnya Nusron terpilih menjadi ketua GP dengan memperoleh suara 345 yang mengalahkan Mawan Jafar.

Selain menjadi Ketua Umum GP, Nusron pernah menduduki sebagai Ketua Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tahun 2000-2003 dan DPP Partai Golkar sebagai Koordinator Bidang Agama tahun 2004-2009.

Pada tahun 2024 ini, Nusron pun telah digadang-gadang akan bergabung dalam kabinet Prabowo menjadi Menteri ATR/BPN, walaupun dirinya belum mengakui secara langsung dimana ia akan menduduki pos pemerintahan yang mendatang.

Profil singkat Nusron Wahid

Nama lengkap: K.H. Nusron Wahid, S.S., M.Si.

Keluarga

Istri: Dily Rosi Timadar, S.E.

Pekerjaan:

  • Kepala BNP2TKI tahun 2014-2019
  • Anggota Badan Legislatif DPR RI tahun 2011-2013
  • Anggota DPR RI tahun 2009-2014
  • Anggota DPR RI tahun 2004-2009
  • Staf Ahli Sekretariat Jendral Kemenkeu tahun 2001-2002
  • Konsultan Peneliti PT Arzka Dian Kobar tahun 2000 – 2002
  • Staf Ahli Kementrian BUMN tahun 2000-2001
  • Dosen Universitas Indonesia tahun 1996-1997
  • Wartawan Bisnis Indonesia tahun 1995-1999
  • Peneliti Lembaga Pratana Pembangunan VI tahun 1995-1999
Organisasi

  • Pengurus PB PBSI tahun 2012–2019
  • Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor tahun 2011–2016
  • Ketua Yayasan Mata Air tahun 2005–2010
  • Koordinator Bidang Agama DPP Partai Golkar tahun 2004–2009
  • Presedium Pusat Analisis Ketahanan Kepatriotan tahun 2003
  • Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia tahun 2000–2003
  • Ketua Lembaga Kajian & SDM PCNU Depok tahun 1998–2000
  • Ketua Lembaga Kajian & SDM PCNU Jakarta tahun 1998–2000
  • Ketua Suara Mahasiswa UI tahun 1997–1997
  • Peneliti Lembaga Studi Mahasiswa Prasetya UI tahun 1996–1996

Baca juga: Profil Komjen Pol Agus Andrianto: Dari Blora hingga Kertanegara
Baca juga: Profil Arifatul Choiri Fauzi, kandidat srikandi kabinet Prabowo