BEI: Instrumen saham paling diminati di Sulut
15 Oktober 2024 19:36 WIB
Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Mario Iroth, di Manado, Selasa (15/10/2024). ANTARA/HO-BEI. (1)
Manado (ANTARA) - Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Mario Iroth mengatakan instrumen saham paling diminati oleh investor di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Hingga Agustus 2024, instrumen saham paling diminati oleh kelompok usia di atas 40 tahun di Sulut atau sebesar 73,64 persen," kata Mario, di Manado, Selasa.
Mario menjelaskan instrumen saham ini adalah salah satu bentuk investasi yang paling populer.
Saham merupakan bukti kepemilikan sebuah perusahaan. Return investasi ini berupa dividen dan pertumbuhan nilai saham itu sendiri ketika diperjualbelikan kembali.
Namun perlu diingat bahwa tidak semua perusahaan membagikan dividen kepada investornya.
Instrumen ini bisa dibilang sangat potensial, namun memiliki risiko yang lumayan tinggi.
Ia mengatakan calon investor instrumen ini perlu memahami dengan seksama dan mendalam sebelum memilih investasi ini.
Sedangkan untuk instrumen reksa dana, obligasi termasuk sukuk, juga paling banyak diminati oleh investor usia di atas 40 tahun.
Mario mengatakan sebelumnya jumlah investor Sulut hanya sebanyak 89.565, mengalami peningkatan 19,87 persen sehingga menjadi 107.363 investor di Agustus 2024.
"Rata-rata per bulan di 2024, investor pasar modal bertumbuh 2.225 atau 2,3 persen," kata Mario.
Ia menjelaskan mayoritas investor adalah dari kelompok usia 18-25 tahun sebesar 33,95 persen, kemudian diikuti kelompok usia 26-30 tahun sebesar 25,06 persen.
Investor pasar modal di Sulut, katanya, masih didominasi oleh penduduk dengan latar belakang pekerjaan pegawai swasta yakni sebesar 32,24 persen. Diikuti mahasiswa dan pelajar sebesar 30,28 persen, pengusaha sebesar 12,12 persen.
Baca juga: BEI menargetkan ciptakan ribuan investor baru kalangan mahasiswa
Baca juga: BEI menargetkan perusahaan daerah Sulut masuk IPO
"Hingga Agustus 2024, instrumen saham paling diminati oleh kelompok usia di atas 40 tahun di Sulut atau sebesar 73,64 persen," kata Mario, di Manado, Selasa.
Mario menjelaskan instrumen saham ini adalah salah satu bentuk investasi yang paling populer.
Saham merupakan bukti kepemilikan sebuah perusahaan. Return investasi ini berupa dividen dan pertumbuhan nilai saham itu sendiri ketika diperjualbelikan kembali.
Namun perlu diingat bahwa tidak semua perusahaan membagikan dividen kepada investornya.
Instrumen ini bisa dibilang sangat potensial, namun memiliki risiko yang lumayan tinggi.
Ia mengatakan calon investor instrumen ini perlu memahami dengan seksama dan mendalam sebelum memilih investasi ini.
Sedangkan untuk instrumen reksa dana, obligasi termasuk sukuk, juga paling banyak diminati oleh investor usia di atas 40 tahun.
Mario mengatakan sebelumnya jumlah investor Sulut hanya sebanyak 89.565, mengalami peningkatan 19,87 persen sehingga menjadi 107.363 investor di Agustus 2024.
"Rata-rata per bulan di 2024, investor pasar modal bertumbuh 2.225 atau 2,3 persen," kata Mario.
Ia menjelaskan mayoritas investor adalah dari kelompok usia 18-25 tahun sebesar 33,95 persen, kemudian diikuti kelompok usia 26-30 tahun sebesar 25,06 persen.
Investor pasar modal di Sulut, katanya, masih didominasi oleh penduduk dengan latar belakang pekerjaan pegawai swasta yakni sebesar 32,24 persen. Diikuti mahasiswa dan pelajar sebesar 30,28 persen, pengusaha sebesar 12,12 persen.
Baca juga: BEI menargetkan ciptakan ribuan investor baru kalangan mahasiswa
Baca juga: BEI menargetkan perusahaan daerah Sulut masuk IPO
Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024
Tags: