Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia akan mengevaluasi menyusul kegagalan nomor tunggal putra dan tunggal putri dalam Turnamen BCA Indonesia Open Superseries Premier (BIOSSP) 2014.
"Akan ada evaluasi, banyak yang harus diperbaiki," kata Kepala Sub Bidang Pelatnas PP PBSI, Ricky Subagja, di sela-sela turnamen BIOSSP 2014, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, para atlet tunggal putri Indonesia sebenarnya mampu mengalahkan para lawannya. Ia mencontohkan Bellaetrix Manuputty yang pernah mengalahkan pebulutangkis Thailand, Busanan Ongbumrungpan, dalam SEA Games 2013.
"Saya yakin mereka (atlet putri) mampu bersaing dengan lawan-lawannya, tapi kalau hasilnya begini (kalah)?" katanya.
Untuk itu, menurut dia, para pelatih harus memberikan ketegasan kepada anak-anak didiknya. Para atlet harus diberikan target yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu.
"Saya akan sampaikan ke Lindaweni targetnya apa akhir tahun? Dia sekarang peringkat 26, akhir tahun ini mau peringkat berapa?" katanya.
Pengiriman perwakilan atlet ke turnamen-turnamen besar juga harus menjadi perhatian. Para atlet yang dikirim harus yang benar-benar mampu berprestasi, bukan hanya sebatas menambah jam terbang atlet saja.
Para atlet tunggal putri seperti Maria Febe, Rusydina Antardayu, Bellaetrix Manuputty, Hera Desi, Aprilia Yuswandari, Lindaweni Fanetri, gagal di babak pertama turnamen bulutangkis paling bergengsi itu.
Satu-satunya yang maju ke babak kedua yakni Adrianti Firdasari juga harus menghentikan langkah lantaran dikalahkan oleh rangking 1 dunia Li Xuerui (Tiongkok) dalam babak kedua dengan dua game langsung 21 - 12, 21 - 19.
Sementara tunggal putra seperti Sonny Dwi Kuncoro, Alamsyah Yunus, Tommy Sugiarto, Hayom Rumbaka telah gagal di babak pertama. Sedangkan Simon Santoso terhenti di babak kedua.
Wisnu Yuli menjadi satu-satunya tunggal putra yang belum turun tanding di babak kedua.
PBSI akan evaluasi tunggal putra-putri
19 Juni 2014 20:27 WIB
Ricky Subagja (ANTARA News/Fitri Supratiwi)
Pewarta: Anita Dewi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014
Tags: