Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat angkutan kereta api barang berupa peti kemas mencapai sebanyak 4.333.970 ton pada kuartal III 2024.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan bahwa angkutan tersebut mengalami peningkatan sebesar 28,48 persen dibandingkan periode sama pada 2023 dengan total jumlah angkutan mencapai 3.373.134 ton.

“Capaian angkutan peti kemas dengan kereta api menunjukkan tren positif. Hingga kuartal III tahun 2024, KAI berhasil mengangkut 4.333.970 ton, hampir menyamai total angkutan selama satu tahun penuh di 2023 yang tercatat sebesar 4.641.876 ton,” kata Anne di Jakarta, Selasa.

Anne menambahkan bahwa angkutan peti kemas dengan kereta api tersebar di berbagai wilayah, termasuk Daop 1 Jakarta, Daop 4 Semarang, Daop 8 Surabaya, dan Divre I Medan.

“Perusahaan-perusahaan industri di Jakarta Utara, Bekasi, Karawang, Cilegon, Gresik, Sei Mangkei, Kuala Tanjung, Belawan, dan Semarang masih mengandalkan kereta api untuk pengangkutan peti kemas,” ujar Anne.

Menurut Anne, penggunaan kereta api sebagai moda transportasi logistik merupakan solusi penting untuk mengatasi permasalahan kelebihan muatan truk, yang selama ini menjadi salah satu tantangan utama dalam industri transportasi logistik Indonesia.

Anne menegaskan bahwa pengangkutan barang menggunakan kereta api lebih aman dibandingkan dengan moda transportasi lainnya.

Selain itu, kereta api juga berkontribusi positif dalam mengurangi dampak lingkungan, khususnya dalam hal mengurangi polusi udara yang dihasilkan oleh banyaknya kendaraan berat di jalan raya.

"Pengangkutan barang menggunakan kereta api lebih aman dan berkontribusi dalam mengurangi dampak lingkungan, seperti polusi udara dari banyaknya kendaraan," ujarnya.

Menurut Anne, penggunaan kereta api dalam logistik juga membantu mengatasi masalah kemacetan yang sering terjadi di jalan raya akibat tingginya jumlah kendaraan berat.

Dengan memindahkan angkutan barang ke jalur rel, kemacetan lalu lintas di kota-kota besar bisa berkurang secara signifikan.

"Kereta api juga membantu mengatasi masalah kemacetan dan kerusakan jalan akibat beban muatan kapasitas truk yang berlebih,” kata Anne.

Baca juga: KAI Daop 1 Jakarta angkut 2,7 juta ton barang hingga triwulan III 2024
Baca juga: Angkutan barang KAI Sumbar meningkat 40 persen pada September
Baca juga: KAI Sumut angkut 657 ribu ton barang selama Januari-September 2024