Ramallah (ANTARA) - Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mendesak pengiriman bantuan kemanusiaan, seperti pasokan obat-obatan, ke Jalur Gaza utara.
Melalui siaran pers, Selasa (14/10), ICRC mengatakan rumah sakit yang sudah banyak menanggung beban berjuang untuk memenuhi kebutuhan mereka yang terus meningkat, menekankan perlunya menghormati serta melindungi fasilitas medis.
Lebih dari 400.000 orang masih terjebak di Gaza utara selama 10 hari, saat pasukan pendudukan Israel terus melakukan serangan darat ke kamp pengungsi Jabalia dan Beit Lahia di Jalur Gaza utara di tengah kelaparan dan pengepungan total yang menghalangi akses masuk makanan, minuman, obat-obatan atau bahan bakar, di tengah bombardir yang terus terjadi.
ICRC menekankan perlunya memberikan perlindungan bagi warga sipil mengingat adanya perintah evakuasi di Gaza utara.
"Banyak yang kesulitan menyelamatkan diri, beberapa dari mereka sakit atau cacat, namun orang-orang ini tetap dilindungi di bawah hukum internasional dan hukum humaniter dan segala kemungkinan upaya harus dilakukan guna memastikan bahwa mereka tidak terluka."
ICRC juga menekankan bahwa hak bagi setiap pengungsi untuk kembali ke rumah dengan aman adalah hak yang telah dijamin.
Sumber: WAFA
Baca juga: Lebih dari 11.406 siswa Palestina meninggal sejak awal agresi Israel
Baca juga: Sekitar 90 persen anak-anak Gaza tidak mampu mengakses makanan bergizi
Baca juga: Serangan Israel berlanjut di Gaza, sasar warga sipil dan infrastruktur
ICRC desak pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza
15 Oktober 2024 17:27 WIB
Ilustrasi - Rumah sakit lapangan ICRC berkapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza, Palestina. ANTARA/HO-ICRC/aa.
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024
Tags: