Ankara (ANTARA) - Pemerintah Australia telah memperbarui peringatan perjalanan bagi warganya di Israel, mendesak mereka untuk meninggalkan negara itu segera menyusul eskalasi situasi keamanan, yang diperparah oleh serangan berkelanjutan Israel terhadap Gaza dan Lebanon.

"Pemerintah Australia memiliki kekhawatiran serius bahwa situasi keamanan di Israel dan Wilayah Palestina yang Diduduki dapat memburuk dengan cepat. Hari ini, kami telah meningkatkan peringatan perjalanan Australia menjadi Jangan Bepergian. Ini berarti Anda harus meninggalkan negara itu sekarang jika aman untuk melakukannya," kata Menteri Luar Negeri Penny Wong d X pada Senin malam.

Wong juga meminta warganya untuk menghubungi Pusat Darurat Konsuler Australia jika membutuhkan bantuan.

Menurut diplomat senior itu, pemerintah Australia telah mengevakuasi 2.748 warganya dan keluarga mereka keluar Lebanon.

Bulan lalu, China dan Rusia juga meminta warga mereka untuk meninggalkan Israel akibat situasi keamanan saat ini di kawasan tersebut.

Sepanjang tahun lalu, Israel telah menewaskan lebih dari 42.000 warga Palestina di Gaza dan membuat hampir seluruh populasi sebanyak 2,3 juta warga mengungsi.

Serangan Israel di Gaza telah memperparah krisis kemanusiaan yang sudah mengerikan, dengan kurangnya makanan, air bersih, dan pasokan medis yang parah akibat blokade yang berkepanjangan.

Upaya-upaya yang dipimpin Amerika Serikat, Mesir dan Qatar sebagai mediator untuk mencapai gencatan senjata dan mengamankan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas telah gagal karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak untuk menghentikan pertempuran.

Sementara itu, Israel telah memperluas operasi militernya hingga Lebanon, melakukan serangan darat dan udara sehingga ketegangan di kawasan terus meningkat.

Israel saat ini menghadapi tuntutan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di Gaza.


Anadolu

Baca juga: WP: Israel janji ke AS bahwa sasaran serangan hanya situs militer Iran
Baca juga: DK PBB desak semua pihak hormati keselamatan penjaga perdamaian UNIFIL
Baca juga: Badan medis MSF tutup fasilitas di Lebanon akibat serangan Israel