Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) siap mengebor sumur baru guna menggenjot produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional.

Untuk menggenjot produksi migas tersebut, PHE OSES telah menuntaskan penggantian jalur pipa utama yang menghubungkan anjungan lepas pantai.

"Semua program penggantian pipa ini guna mendukung produksi migas nasional," kata General Manager PHE OSES Antonius Dwi Arinto dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Untuk diketahui, terhitung sejak mengambil alih pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Offshore South East Sumatera dari perusahaan migas CNOOC pada 2018, PHE OSES aktif melakukan berbagai inisiatif demi penguatan keandalan fasilitas operasi dan penambahan produksi migas.

Pada 2023 lalu, PHE OSES menuntaskan penggantian jalur pipa utama yang menghubungkan anjungan lepas pantai, antara lain jalur pipa di Anjungan Krisna P ke Anjungan Cinta P1 sepanjang 30 kilometer.

Pekerjaan penggantian instalasi jaringan pipa lainnya, di antaranya meliputi Anjungan Sundari-A ke Anjungan Yvone-A sepanjang 6,5 kilometer serta dari Anjungan Karmila-A ke Anjungan Titi-A dan dari Anjungan Titi-A ke Anjungan Zelda PC sejauh masing-masing 11,5 dan 3,5 kilometer. Total penggantian jalur pipa yang rampung mencapai 51,5 kilometer.

Selain instalasi jalur pipa, PHE OSES juga mengganti segmen jalur pipa di dua wilayah, dari Wanda B ke Wanda A dan dari Pabelokan ke Rama F. Sedangkan penggantian pipa riser dilakukan pada delapan jalur.

Mengelola wilayah kerja seluas 5.851 kilometer persegi, yang membentang dari perairan utara Kepulauan Seribu hingga Lampung, memberikan tantangan tersendiri bagi PHE OSES. Di 2024 ini, PHE OSES mengupayakan strategi pengeboran untuk mencapai target produksi, yang meliputi target pengeboran sumur pengembangan baru di perairan Lampung.

"Selain genjot produksi minyak dan gas dari Anjungan Cinta, mulai pertengahan Oktober (2024) ini, kami menjadwalkan pengeboran Sumur Ambar-4 di perairan Lampung atau sekitar 150 kilometer dari pesisir utara Jakarta. Sumur Ambar-4 ini berpotensi memiliki sumberdaya hidrokarbon sebesar 41,42 juta barel minyak. Harapan kami, sumur ini dapat berproduksi pada 2029,” ungkap Anton.

PHE OSES menginformasikan aktivitas pengeboran juga direncanakan pada awal 2025.

"PHE OSES juga akan melakukan pengeboran Sumur Widuri, awal tahun depan," sebut Anton.

Sumur Widuri berlokasi di area North Business Unit. Potensi kenaikan kinerja produksi dari Sumur Widuri diperkirakan sebesar 875 barel minyak per hari (BOPD).

Hingga kuartal III 2024, kinerja year-to-date PHE OSES ialah 19,2 ribu barel minyak per hari (MBOPD) dan gas sebesar 35,3 juta standar kaki kubik (MMSCFD). Angka produksi itu berasal dari pengeboran sumur pengembangan sebanyak enam sumur, pekerjaan work over sumur minyak sebanyak tiga sumur, pekerjaan convert-to-injector sebanyak satu sumur, dan pekerjaan well service sebanyak 132 sumur.

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang berperan sebagai subholding upstream di lingkungan Pertamina. Peran subholding upstream yang dijalankan oleh PHE, yakni sebagai pengelola lapangan hulu minyak dan gas bumi yang dioperasikan Pertamina baik di dalam maupun luar negeri.

Regional Jawa diberikan kewenangan oleh PHE untuk mengoordinasikan lapangan hulu minyak dan gas bumi di wilayah Jawa bagian barat yang meliputi PHE ONWJ, PHE OSES, Pertamina EP wilayah Jawa Barat, dan Pertamina East Natuna. Area kerja Regional Jawa mencakup Provinsi DKI Jakarta, Banten, Lampung, Bangka Belitung, dan Jawa Barat.

Baca juga: PHE OSES lestarikan ekosistem laut lewat transplantasi terumbu karang
Baca juga: PHE OSES kembali produksi minyak usai penggantian pipa bawah air