Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengarahkan konsep cetak biru penanggulangan banjir ke wilayah Jakarta Selatan seiring kecenderungan banjir yang mulai bergeser ke daerah tersebut.

"Kelihatannya banjir sekarang bergeser tidak lagi di wilayah Jakarta Utara, tapi kecenderungannya arah Jakarta Selatan. Maka konsep blueprint (cetak biru) penanggulangan banjir tentunya bisa mengarah ke wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Pemkot Jaksel optimis polder Tanjung Barat mampu atasi banjir

Heru lalu mengatakan penurunan muka tanah di beberapa titik Jakarta Selatan harus diantisipasi dengan membangunkan embung-embung dan sistem pompanisasi di beberapa kawasan seperti kawasan Kemang.

Pembangunan embung, dan waduk, sambung dia, merupakan salah satu program yang dilakukan Pemerintah guna meningkatkan ketahanan ketahanan kota terhadap bencana.

Menurut Heru, pembangunan waduk dan embung terus berjalan di wilayah Jakarta Timur, wilayah Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara.

Baca juga: Pemkot Jaksel bangun rumah pompa di Tebet untuk selesaikan banjir

"Jakarta Utara sudah cukup banyak rumah pompa dan juga ada beberapa waduk yang kita buat cukup besar di wilayah Jakarta Utara. Timur cukup banyak embung dan waduk sehingga relatif aman," kata Heru.

Khusus di Jakarta Selatan, Pemerintah kota Jakarta Selatan tahun ini menambah dua embung guna mengurangi masalah banjir, yakni di Jalan Pemuda, Jagakarsa, dan SDN 01 Pesanggrahan. Pembangunan kedua embung ini ditargetkan rampung akhir November 2024.

Banjir yang melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya terjadi selain karena faktor alam, juga akibat penggunaan air tanah untuk kebutuhan rumah tangga dan industri yang berlebihan sehingga menyebabkan penurunan muka tanah.

Baca juga: "Giant sea wall" untuk atasi banjir di Jakarta

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta memiliki beberapa upaya guna menangani musibah banjir. Beberapa di antaranya mulai dari pembangunan infrastruktur, pengerahan petugas ke titik strategis, hingga skema terintegrasi penanganan banjir.