Jakarta (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta mencatat pertumbuhan ekonomi Jakarta terjaga dengan baik pada triwulan III 2024 yang terutama didukung investasi berkelanjutan beberapa proyek strategis tahun jamak salah satunya Moda Raya Terpadu (MRT).

"Pada triwulan III pertumbuhan Jakarta didukung investasi terutama beberapa paket proyek strategis multiyears (tahun jamak) seperti MRT, LRT, dan jalan tol," kata Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta Arlyana Abubakar dalam acara "Jakarta Economic Forum 2024" di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Kolaborasi dinilai penting untuk sukseskan Sensus Ekonomi 2026

Pertumbuhan ekonomi Jakarta 2024 diperkirakan berada dalam kisaran 4,6 sampai dengan 5,4 persen sedikit di bawah nasional. Adapun pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2024 diperkirakan berada dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen.

Arlyana lalu menyebut ekspor Jakarta terus membaik, terutama pada produk otomotif. Selain itu, Pilkada Serentak 2024, serta Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru akan turut menjadi motor penguatan pertumbuhan.

Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi tetap baik juga diiringi dengan inflasi yang terkendali dalam sasaran 2,5 persen plus minus 1. Pada September 2024, Jakarta mencatat inflasi 1,7 persen (year over year/ yoy), sedikit di bawah nasional pada angka 1,84 persen (yoy).

Baca juga: Jaksel jadi wilayah dengan capaian investasi tertinggi se-DKI

Inflasi ini bersumber dari kenaikan harga beberapa komoditas inti. Sementara komoditas terkait dengan kelompok makanan yang semula masih berfluktuasi (volatile food) mengalami penurunan seiring terjadinya panen raya komoditas hortikultura.

Selain itu, imbuh dia, komoditas terkait harga barang masih terkendali seiring penyesuaian harga BBM non subsidi (administered price).

Arlyana berpendapat terkendalinya inflasi merupakan bukti nyata konsistensi kebijakan moneter serta sinergi yang kuat antara Bank Indonesia dan pemerintah serta unsur lainnya baik di tingkat pusat maupun daerah.

Baca juga: DKI terus persiapkan diri agar tetap menarik masuknya investasi

Untuk itu, sambung dia, ke depannya Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi untuk memitigasi dampak risiko masih tingginya ketidakpastian global.

"Koordinasi juga diperkuat untuk pengendalian inflasi dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi termasuk terus mendorong kredit atau pembiayaan ke dunia usaha," ujar dia.