"Akan sangat sulit menemukan kelemahan Prancis, ini kali pertama dalam 13 tahun saya berusaha untuk menemukannya," kata Michel Pont, yang telah berkecimpung bersama timnas Swiss sejak 2001.
"Mereka tim yang terorganisasi dengan baik, pertahanan kompak, dan melakukan pengorbanan individual sewaktu-waktu tergantung keinginan para pemain," ujarnya.
Pont meyakini timnya harus memanfaatkan peluang sekecil apapun saat menghadapi Prancis.
"Kami harus menemukan kelemahan mereka dengan memanfaatkan setiap peluang. Apabila kami berusaha membariskan 10 pemain di belakang bola, itu tidak akan berhasil, kami harus menantang mereka," katanya.
Kedua tim itu memenangi laga pertama mereka di Grup E, dengan Prancis memuncaki klasemen berkat kemenangan meyakinkan 3-0 atas Honduras.
Sementara Swiss mengamankan kemenangan di detik-detik terakhir lewat pemain pengganti Haris Seferovic yang mengubah skor sekaligus membalikkan keadaan menjadi 2-1 atas Ekuador.
"Anda harus bisa membuat Prancis terganggu, terutama mesin permainan mereka," kata Pont.
"Kami harus membuat mereka ragu, tetapi saya pikir bukan dengan pendekatan fisik. Kami harus mengalirkan bola, berlari lebih banyak dan menggetarkan dominasi mereka dalam permainan."
Berdasarkan peringkat FIFA, Swiss berada di posisi enam, 11 peringkat di atas Prancis, meski Pont meyakini hal itu tidak berarti apapun.
"Kami unggulan? Tentu saja bukan. Mimpiku untuk mengalahkan Prancis, dan itu akan menjadi hadiah terbaik untuk kemudian melangkah sejauh mungkin dalam turnamen ini. Saya yakin kami dapat melewati fase grup, dan melangkah sangat jauh," katanya, demikian AFP.