BRIN ungkap bakteri asam laktat berperan meningkatkan kesehatan hewan
15 Oktober 2024 10:00 WIB
Peternak memberi pakan ternak sapi di Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/rwa. (ERLANGGA BREGAS PRAKOSO/ERLANGGA BREGAS PRAKOSO)
Jakarta (ANTARA) - Peneliti Pusat Riset Zoologi Terapan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Rohmatussolihat menjelaskan bakteri asam laktat (BAL) merupakan mikroorganisme yang sering dimanfaatkan sebagai probiotik dalam pakan ternak untuk meningkatkan kesehatan hewan.
“Dengan BAL sebagai probiotik, ternak dapat terhindar dari penyakit pencernaan seperti diare, sekaligus meningkatkan daya tahan tubuhnya,” kata Rohmatussolihat dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Ia mengemukakan, penggunaan BAL sebagai probiotik secara signifikan meningkatkan laju pertumbuhan hewan ternak sehingga membantu bagi peternak yang ingin meningkatkan produktivitas tanpa harus bergantung pada antibiotik.
Baca juga: Pakan berbasis bakteri asam laktat turunkan emisi gas metana
Selain itu, BAL juga dapat mengurangi emisi gas metana di dalam rumen sapi, yang membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Rohmatussolihat menjelaskan, silase merupakan pakan ternak yang dihasilkan melalui proses fermentasi anaerobik tanaman hijauan, atau limbah pertanian dengan bantuan BAL. Silase juga berperan penting sebagai pakan cadangan selama musim kemarau, terutama di daerah yang mengalami kekurangan pakan segar.
"Dengan adanya silase, peternak dapat menyimpan hijauan berlebih pada musim hujan dan menggunakannya pada musim kemarau. BAL berperan utama dalam memastikan proses fermentasi berlangsung baik dengan menjaga pH yang rendah, sehingga silase tetap segar dan bernutrisi tinggi," ujarnya.
Baca juga: Penelitian bakteri asam laktat maju pesat
Menurut dia, beberapa manfaat BAL dalam proses fermentasi silase mencakup percepatan produksi asam laktat, penurunan pH. Selain itu, juga untuk pencegahan pertumbuhan mikroorganisme patogen, peningkatan kecernaan pakan, serta menjaga stabilitas aerobik silase.
Pemberian BAL pada pembuatan silase yang berfungsi sebagai probiotik pada ternak, juga membantu menurunkan emisi gas metana, yang berkontribusi terhadap pencapaian praktik peternakan yang lebih ramah lingkungan.
Baca juga: Peternak Banyuwangi dilatih bikin silase untuk ketersediaan pakan
"Kami berharap hasil penelitian ini dapat membantu peternak untuk meningkatkan efisiensi pakan. Sekaligus mendukung upaya global dalam mengurangi dampak perubahan iklim," ujarnya.
“Dengan BAL sebagai probiotik, ternak dapat terhindar dari penyakit pencernaan seperti diare, sekaligus meningkatkan daya tahan tubuhnya,” kata Rohmatussolihat dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Ia mengemukakan, penggunaan BAL sebagai probiotik secara signifikan meningkatkan laju pertumbuhan hewan ternak sehingga membantu bagi peternak yang ingin meningkatkan produktivitas tanpa harus bergantung pada antibiotik.
Baca juga: Pakan berbasis bakteri asam laktat turunkan emisi gas metana
Selain itu, BAL juga dapat mengurangi emisi gas metana di dalam rumen sapi, yang membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Rohmatussolihat menjelaskan, silase merupakan pakan ternak yang dihasilkan melalui proses fermentasi anaerobik tanaman hijauan, atau limbah pertanian dengan bantuan BAL. Silase juga berperan penting sebagai pakan cadangan selama musim kemarau, terutama di daerah yang mengalami kekurangan pakan segar.
"Dengan adanya silase, peternak dapat menyimpan hijauan berlebih pada musim hujan dan menggunakannya pada musim kemarau. BAL berperan utama dalam memastikan proses fermentasi berlangsung baik dengan menjaga pH yang rendah, sehingga silase tetap segar dan bernutrisi tinggi," ujarnya.
Baca juga: Penelitian bakteri asam laktat maju pesat
Menurut dia, beberapa manfaat BAL dalam proses fermentasi silase mencakup percepatan produksi asam laktat, penurunan pH. Selain itu, juga untuk pencegahan pertumbuhan mikroorganisme patogen, peningkatan kecernaan pakan, serta menjaga stabilitas aerobik silase.
Pemberian BAL pada pembuatan silase yang berfungsi sebagai probiotik pada ternak, juga membantu menurunkan emisi gas metana, yang berkontribusi terhadap pencapaian praktik peternakan yang lebih ramah lingkungan.
Baca juga: Peternak Banyuwangi dilatih bikin silase untuk ketersediaan pakan
"Kami berharap hasil penelitian ini dapat membantu peternak untuk meningkatkan efisiensi pakan. Sekaligus mendukung upaya global dalam mengurangi dampak perubahan iklim," ujarnya.
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: