Jakarta (ANTARA) - Kurs rupiah pada perdagangan Selasa dibuka menguat di tengah sentimen domestik yang positif terkait kemungkinan bergabungnya Sri Mulyani yang saat ini menjabat sebagai Menteri Keuangan ke dalam kabinet presiden terpilih Prabowo Subianto di pemerintahan yang akan datang.

Pada awal perdagangan Selasa, rupiah menanjak 30 poin atau 0,19 persen menjadi Rp15.536 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.566 per dolar AS.

“Sentimen domestik masih positif oleh kemungkinan bergabungnya Sri Mulyani ke dalam kabinet Prabowo ke depannya,” kata analis mata uang Lukman Leong saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

Meski ada sentimen domestik yang positif tersebut, namun Lukman menuturkan dolar AS yang masih kuat dapat menahan apresiasi rupiah lebih lanjut.

Potensi penguatan dolar AS ke depan dipengaruhi oleh data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kuat belakangan ini seperti Non-Farm Payroll (NFP) yang telah memupuskan harapan pemangkasan suku bunga AS sebesar 50 basis poin (bps) ke depannya.

Oleh karena itu, Lukman memperkirakan rupiah akan berkonsolidasi atau datar menjelang rilis data perdagangan Republik Indonesia (RI) siang ini.

Nilai tukar rupiah diprediksi bergerak di kisaran Rp15.500 per dolar AS sampai dengan Rp15.650 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca juga: Rupiah meningkat seiring investor pertimbangkan prospek suku bunga AS
Baca juga: Cadangan devisa RI diproyeksikan 145-155 miliar dolar AS di akhir 2024