Serang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mendukung pengembangan budi daya bawang merah untuk memenuhi kebutuhan pasar di provinsi tersebut. "Pemerintah Provinsi Banten bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Banten mengembangkan budi daya bawang merah untuk memenuhi kebutuhan pasar di Provinsi Banten," kata Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Banten Virgojanti, di Serang, Selasa.


Ia mengatakan, dari beberapa uji coba, petani Provinsi Banten bisa menanam bawang merah sehingga budi daya bawang merah bisa dikembangkan.


Selain itu, beberapa daerah di Provinsi Banten cocok untuk dikembangkan budi daya bawang merah di antaranya di Kota Cilegon, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Serang. Saat ini akan dikembangkan di Sawah Luhur, Kota Serang,


"Untuk saat ini pasokan bawang merah untuk Provinsi Banten masih aman meski sebagian dipenuhi dari daerah lain," katanya.


Selain tanam bawang merah, juga ada sekolah lapang teknis budi daya bawang merah. Dengan adanya sekolah lapang ini diharapkan keterampilan petani meningkat dalam budi daya bawang merah mengurangi ketergantungan pasokan dari daerah lain.


“Minimal tidak harus dipenuhi dari daerah luar sehingga mengurangi biaya transportasi. Sehingga bisa menjadi instrumen untuk menjaga stabilitas harga,” jelasnya.


Maka dari itu, tanam bawang merah ini terus dimasifkan yang nantinya bisa menjadi tanaman penyela masa tanam. Seperti di Jawa Tengah begitu tanam padi, maka tanam bawang merah.


Terkait pengendalian inflasi, Virgojanti menjelaskan inflasi Provinsi Banten terkendali di angka 2,03 persen dan sembilan komoditas pangan mengalami penurunan.


"Masih terkendali, bahkan cenderung menuju ke deflasi," katanya.


Pemerintah juga menghindari terjadinya deflasi secara terus-menerus yang bisa berdampak pada industri dan pertumbuhan ekonomi.


Virgojanti juga mengimbau kepada tim pengendalian inflasi daerah Kabupaten/Kota untuk terus memantau perkembangan harga dan ketersediaan barang serta menyiapkan berbagai langkah intervensi sebagai langkah preventif.

Baca juga: Pemprov Banten jaga harga bawang merah agar tak katrol inflasi
Baca juga: Pemprov Banten luncurkan Siloker, hapus orang dalam di lowongan kerja
Baca juga: Kendalikan inflasi, Pemprov Banten tambah CBP dari insentif fiskal