Pameran EDRR Indonesia siap diselenggarakan pada Agustus 2025
14 Oktober 2024 23:06 WIB
Internasional Emergency and Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia, siap dilaksanakan pada 13-15 Agustus 2025 di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat. (ANTARA/Chairul Rohman)
Jakarta (ANTARA) - Internasional Emergency and Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia, sebuah pameran yang fokus pada inovasi, produk, dan teknologi terbaru dalam bidang mitigasi bencana, sistem peringatan dini dan juga perlengkapan penyelamatan bakal dilaksanakan pada 13-15 Agustus 2025, di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Chief Operating Officer dari Seven Event, EDRR Expo 2025, Agus Riyadi mengatakan bahwa kegiatan tahun depan ini akan menjadi pameran yang memiliki peran penting di sektor penanggulangan bencana di kawasan Asia-Pasifik dengan angka partisipasi yang diramalkan bakal meningkat pesat.
“EDRR Expo 2025 juga diharapkan menarik lebih dari 10.000 pengunjung, mulai dari kalangan profesional, pelaku industri, hingga pemerintah, untuk saling bertukar informasi dan pengalaman dalam meningkatkan kesiagaan bencana,” kata Agus Riyadi pada saat jumpa wartawan di Jakarta, Senin.
Tahun 2023, pameran ini berhasil mendatangkan 180 peserta pameran tanggap darurat dari dalam dan luar negeri, mewakili 12 negara dan wilayah berpartisipasi dalam acara ini. Pameran tersebut menggunakan area seluas 10.000 meter persegi dan menarik lebih dari 8.000 pengunjung profesional.
Baca juga: BRIN riset pemanfaatan infrasound untuk mitigasi bencana alam
Pameran ini dalam pelaksanaannya nanti, juga akan memamerkan berbagai teknologi mutakhir di dalam berbagai bidang, seperti pencegahan dan mitigasi bencana darurat, peralatan penyelamatan, layanan terkait, peralatan pelindung, layanan industri keamanan, ilmu keselamatan.
Selain itu terdapat juga peralatan penyelamatan kebakaran darurat, peralatan penyelamatan terpadu, peralatan keamanan publik dan kepolisian, pengendalian banjir dan drainase perkotaan, perlindungan keselamatan industri, teknologi bantuan medis darurat, layanan industri darurat, serta pengalaman keselamatan darurat dan penyuluhan ilmiah.
Menurut perwakilan dari China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT) Shanghai, Patrick Pan kegiatan ini sengaja dirancang sebagai upaya strategis untuk mendukung pengembangan sistem manajemen tanggap darurat pemerintah, mempersiapkan langkah strategis yang komprehensif tentang pencegahan dan mitigasi bencana di berbagai tingkatan.
Baca juga: Pemkot Surabaya tingkatkan kemampuan Tagana bikin tenda & dapur umum
“Melalui acara ini, kami berharap dapat mendorong perusahaan dan teknologi terkait dari China untuk menjajaki pasar internasional, meningkatkan kemampuan pencegahan bencana antarwilayah, serta kerja sama penyelamatan darurat internasional,” ucap dia.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan SAR Nasional (BASARNAS), karena keduanya memegang peran penting dalam penanganan bencana dan tanggap darurat di Indonesia.
BNPB berfungsi sebagai badan koordinasi utama yang berfokus pada pengurangan risiko, kesiapsiagaan, tanggapan, dan pemulihan bencana. Melalui kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, BNPB meningkatkan ketahanan nasional dan mengurangi dampak bencana.
Bersama BASARNAS, kedua lembaga ini berperan besar dalam menyelamatkan nyawa, mengurangi dampak bencana, dan mendukung komunitas dalam proses pemulihan.
Pada pelaksanaannya di tahun 2025, EDDR akan lebih banyak menyoroti tiga poin penting, seperti pencegahan risiko, peningkatan kemampuan penanganan bencana dan juga perlindungan terhadap keselamatan jiwa.
Baca juga: BNPB: Dalam sehari Indonesia dilanda hingga 10 kali bencana alam
Chief Operating Officer dari Seven Event, EDRR Expo 2025, Agus Riyadi mengatakan bahwa kegiatan tahun depan ini akan menjadi pameran yang memiliki peran penting di sektor penanggulangan bencana di kawasan Asia-Pasifik dengan angka partisipasi yang diramalkan bakal meningkat pesat.
“EDRR Expo 2025 juga diharapkan menarik lebih dari 10.000 pengunjung, mulai dari kalangan profesional, pelaku industri, hingga pemerintah, untuk saling bertukar informasi dan pengalaman dalam meningkatkan kesiagaan bencana,” kata Agus Riyadi pada saat jumpa wartawan di Jakarta, Senin.
Tahun 2023, pameran ini berhasil mendatangkan 180 peserta pameran tanggap darurat dari dalam dan luar negeri, mewakili 12 negara dan wilayah berpartisipasi dalam acara ini. Pameran tersebut menggunakan area seluas 10.000 meter persegi dan menarik lebih dari 8.000 pengunjung profesional.
Baca juga: BRIN riset pemanfaatan infrasound untuk mitigasi bencana alam
Pameran ini dalam pelaksanaannya nanti, juga akan memamerkan berbagai teknologi mutakhir di dalam berbagai bidang, seperti pencegahan dan mitigasi bencana darurat, peralatan penyelamatan, layanan terkait, peralatan pelindung, layanan industri keamanan, ilmu keselamatan.
Selain itu terdapat juga peralatan penyelamatan kebakaran darurat, peralatan penyelamatan terpadu, peralatan keamanan publik dan kepolisian, pengendalian banjir dan drainase perkotaan, perlindungan keselamatan industri, teknologi bantuan medis darurat, layanan industri darurat, serta pengalaman keselamatan darurat dan penyuluhan ilmiah.
Menurut perwakilan dari China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT) Shanghai, Patrick Pan kegiatan ini sengaja dirancang sebagai upaya strategis untuk mendukung pengembangan sistem manajemen tanggap darurat pemerintah, mempersiapkan langkah strategis yang komprehensif tentang pencegahan dan mitigasi bencana di berbagai tingkatan.
Baca juga: Pemkot Surabaya tingkatkan kemampuan Tagana bikin tenda & dapur umum
“Melalui acara ini, kami berharap dapat mendorong perusahaan dan teknologi terkait dari China untuk menjajaki pasar internasional, meningkatkan kemampuan pencegahan bencana antarwilayah, serta kerja sama penyelamatan darurat internasional,” ucap dia.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan SAR Nasional (BASARNAS), karena keduanya memegang peran penting dalam penanganan bencana dan tanggap darurat di Indonesia.
BNPB berfungsi sebagai badan koordinasi utama yang berfokus pada pengurangan risiko, kesiapsiagaan, tanggapan, dan pemulihan bencana. Melalui kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, BNPB meningkatkan ketahanan nasional dan mengurangi dampak bencana.
Bersama BASARNAS, kedua lembaga ini berperan besar dalam menyelamatkan nyawa, mengurangi dampak bencana, dan mendukung komunitas dalam proses pemulihan.
Pada pelaksanaannya di tahun 2025, EDDR akan lebih banyak menyoroti tiga poin penting, seperti pencegahan risiko, peningkatan kemampuan penanganan bencana dan juga perlindungan terhadap keselamatan jiwa.
Baca juga: BNPB: Dalam sehari Indonesia dilanda hingga 10 kali bencana alam
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024
Tags: