Tiga alasan Arianespace bidik pasar Indonesia
19 Juni 2014 00:01 WIB
BRI Beli Satelit - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (keempat kanan) menghadiri penandatangan kerja sama program satelit BRI di Gedung BRI 1, Jakarta, Senin (28/4). BRI menjadi satu-satunya bank di dunia yang mengorbitkan satelitnya sendiri yakni BRIsat yang direncakanan akan mengudara pada 1 September 2015 dengan coverage ASEAN, Asia Timur Laut, Asia Pasifik dan Australia Barat.(ANTARA FOTO/Andika Wahyu) ()
Singapura (ANTARA News) - Letak geografis Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dan makin pesatnya kemajuan perekonomian utamanya di sektor telekomunikasi, keuangan dan perbankan, merupakan dua dari tiga alasan bagi Arianespace sebagai perusahaan peluncur satelit untuk beroperasi di seluruh pelosok Nusantara.
Alasan ketiga, pasar Indonesia begitu menjanjikan karena Asia Pasifik merupakan pasar andalan bagi Arianespace di masa depan, kata dua pejabat Arianespace kepada pers, Rabu, di Singapura.
Chairman dan CEO Arianespace, Stephane Israel menyatakan, "Kami telah menjamin kemitraan yang sangat kuat dan telah berlangsung sejak lama bersama para operator di Asia Pasifik. ASia Pasifik merupakan pasar signifikan, dan Indonesia di masa depan merupakan pasar signifikan."
Dengan menguasai 64 persen pasar peluncuran satelit komersial di kawasan Asia Pasifik, Arianespace terus meningkatkan standar layanan peluncuran satelit komersial di kawasan ini, katanya.
Sepaham dengan Israel, Managing Director dari Arianespace Singapura, Richard Bowles kemudian memberi sejumlah gambaran betapa pentingnya pemakaian jaringan satelit untuk menunjang dunia perekonomian, telekomunikasi, keuangan dan tugas kemanusiaan bagi Indonesia di masa depan.
Bowles memberi gambaran bahwa pengoeperasian jaringan satelit justru dapat membantu aksi tanggap darurat di daerah yang terkana bencana alam Tsunami atau banjir bandang.
Ia kemudian mencontohkan, penanganan korban bencana Tsunami di Aceh dapat lebih berdaya guna nila memanfaatkan dan memaksimalkan teknologi satelit, karena wilayah yang terkena musibah alam itu dapat terdeteksi dengan cepat dengan memanfaatkan teknologi satelit.
"Dalam konteks inilah, Indonesia menjadi salah satu customer kami selain ada Malaysia, Filipina dan Australia, Indonesia, India, Jepang dan Malaysia," katanya.
Ia kemudian menunjuk kepada rencana satelit BRisat yang akan diorbitkan oleh peluncur Ariane 5 pada tahun 2016 dari Guiana Space Center, di Kourou, Guyana Prancis.
Satelit ini akan menjadi satelit kelima yang akan diluncurkan Arianespace bagi operator Indonesia. BRIsat akan dibangun oleh Space System/Loral, dengan berat sekitar 3.500 kilogram pada saat peluncuran. BRIsat didesain dengan masa pakai lebih dari 15 tahun.
Dari posisi orbit yang telah ditentukan, maka BRIsat akan memberikan jasa yang handal bagi 11.000 cabang bank BRI di seluruh Indonesia.
"Dalam kasus BRIsat, kami menjamin kerahasiaan nama-nama para nasabah, untuk itu kami menerapkan kerahasiaan mengenai seluruh data pribadi nasabah BRI dengan menerapkan inskripsi."
Sejak berdiri, Arianespace telah memenangkan 77 kontrak di wilayah ASia-Pasifik. Selama 27 tahun, Arianespace telah meluncurkan 68 satelit bagi operator-operator di wilayah yang sekarang sedang disesaki oleh perkembangan ekonomi.
(A024)
Alasan ketiga, pasar Indonesia begitu menjanjikan karena Asia Pasifik merupakan pasar andalan bagi Arianespace di masa depan, kata dua pejabat Arianespace kepada pers, Rabu, di Singapura.
Chairman dan CEO Arianespace, Stephane Israel menyatakan, "Kami telah menjamin kemitraan yang sangat kuat dan telah berlangsung sejak lama bersama para operator di Asia Pasifik. ASia Pasifik merupakan pasar signifikan, dan Indonesia di masa depan merupakan pasar signifikan."
Dengan menguasai 64 persen pasar peluncuran satelit komersial di kawasan Asia Pasifik, Arianespace terus meningkatkan standar layanan peluncuran satelit komersial di kawasan ini, katanya.
Sepaham dengan Israel, Managing Director dari Arianespace Singapura, Richard Bowles kemudian memberi sejumlah gambaran betapa pentingnya pemakaian jaringan satelit untuk menunjang dunia perekonomian, telekomunikasi, keuangan dan tugas kemanusiaan bagi Indonesia di masa depan.
Bowles memberi gambaran bahwa pengoeperasian jaringan satelit justru dapat membantu aksi tanggap darurat di daerah yang terkana bencana alam Tsunami atau banjir bandang.
Ia kemudian mencontohkan, penanganan korban bencana Tsunami di Aceh dapat lebih berdaya guna nila memanfaatkan dan memaksimalkan teknologi satelit, karena wilayah yang terkena musibah alam itu dapat terdeteksi dengan cepat dengan memanfaatkan teknologi satelit.
"Dalam konteks inilah, Indonesia menjadi salah satu customer kami selain ada Malaysia, Filipina dan Australia, Indonesia, India, Jepang dan Malaysia," katanya.
Ia kemudian menunjuk kepada rencana satelit BRisat yang akan diorbitkan oleh peluncur Ariane 5 pada tahun 2016 dari Guiana Space Center, di Kourou, Guyana Prancis.
Satelit ini akan menjadi satelit kelima yang akan diluncurkan Arianespace bagi operator Indonesia. BRIsat akan dibangun oleh Space System/Loral, dengan berat sekitar 3.500 kilogram pada saat peluncuran. BRIsat didesain dengan masa pakai lebih dari 15 tahun.
Dari posisi orbit yang telah ditentukan, maka BRIsat akan memberikan jasa yang handal bagi 11.000 cabang bank BRI di seluruh Indonesia.
"Dalam kasus BRIsat, kami menjamin kerahasiaan nama-nama para nasabah, untuk itu kami menerapkan kerahasiaan mengenai seluruh data pribadi nasabah BRI dengan menerapkan inskripsi."
Sejak berdiri, Arianespace telah memenangkan 77 kontrak di wilayah ASia-Pasifik. Selama 27 tahun, Arianespace telah meluncurkan 68 satelit bagi operator-operator di wilayah yang sekarang sedang disesaki oleh perkembangan ekonomi.
(A024)
Pewarta: A.A. Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014
Tags: