Surabaya (ANTARA) - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Emil Elestianto Dardak menyatakan siap menindaklanjuti aspirasi dari Paguyuban Sopir Angkot Malang mengenai kondisi terkini di tengah persaingan dengan kendaraan daring dan berkurangnya minat menggunakan angkot akibat program bus sekolah.

Emil dalam keterangan diterima di Surabaya, Senin juga menyoroti keluhan tentang sulitnya mendapatkan insentif pajak kendaraan bagi sopir angkot berpelat kuning yang beroperasi secara individu dan tidak tergabung dalam koperasi. Para sopir berharap insentif tersebut bisa diperluas.

"Ini tentu menjadi sesuatu yang harus diperjuangkan ya teman-teman, terutama bagi sopir plat kuning yang beroperasi sendiri. Kita harus bantu," ujar Emil.

Selain itu, Emil juga mengungkapkan kekhawatirannya tentang keamanan siswa yang memilih naik motor ke sekolah tanpa surat izin mengemudi (SIM).

Ia berharap ada kerja sama lebih erat antara sekolah dan kepolisian untuk menertibkan hal ini.

"Bahaya sekali jika anak-anak sekolah yang tidak punya SIM mengendarai motor. Mereka bahkan sering parkir jauh dari sekolah agar tidak ketahuan. Ini berisiko sekali," kata Emil.

Terkait program Trans Jatim, Emil menjelaskan pola “BTS” (Buy the Service) yang diadopsi pemerintah untuk membeli layanan transportasi dari operator angkutan umum.

Tujuannya adalah mengurangi praktik ngetem dan meningkatkan kenyamanan penumpang.

Namun, Emil menekankan bahwa tidak semua wilayah bisa diperlakukan sama.

"Kita harus lihat secara kasuistik. Rute-rute harus dipetakan agar tidak saling bersaing dan pangsa pasar tetap luas," tambahnya.

Emil menutup pertemuan dengan menekankan pentingnya pembenahan sektor transportasi di Kota Malang, terutama sebelum mengenalkan model transportasi baru.

Menurutnya, saat ini masih banyak tantangan yang harus diselesaikan bersama demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat.

"Ya tentu harus kita benahi bersama sebelum memperkenalkan sebuah model transportasi tambahan," katanya.

Pilkada Jawa Timur 2024 diikuti tiga pasangan calon, yakni Nur Hamidah-Lukmanul Khakim dengan nomor urut 1, lalu Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dengan nomor urut 2, dan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta dengan nomor urut 3.

Masa kampanye pilkada berjalan mulai 25 September hingga 23 November 2024.

Tahapan pemungutan suara Pilkada 2024 berlangsung pada 27 November sedangkan penghitungan suara serta rekapitulasi hasil penghitungan suara dimulai pada 27 November hingga 16 Desember 2024.