Pangkalpinang (ANTARA News) - Sistuasi Kamtibmas di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, khususnya Kota Pangkalpinang, cukup terkendali pasca-demonstrasi anarkis selama dua hari pada 4-5 Oktober 2006 lalu. Pemantauan ANTARA di Kota Pangkalpinang, Minggu, tidak terjadi gerakan-gerakan massa seperti yang dikhawatirkan banyak pihak, namun demikian aparat keamanan tetap berjaga-jaga mengantisipasi perkembangan situasi. Pimpinan kepolisian memberlakukan siaga 1 menyusul aksi sejak 4 Oktober lalu, saat demonstrasi meletus menghancurkan Mapolda dan Kantor Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Untuk menjamin keamanan, pimpinan kepolisian juga menambah pasukannya dengan mendatangkan ua SSK Brimob dari Bogor dan satu SSK dari Pelembang. Dengan kekuatan tambahan itu situasi hingga kini cukup terkendali. Masyarakat Kota Pangkalpinang beraktivitas seperti biasa tanpa ada rasa ketakutan akan terjadi gerakan massa baru seperti yang terjadi sebelumnya. Bahkan Lapangan Merdeka yang semula dijadikan posko gerakan demonstran pada pagi dan malam hari selalu ramai dikunjungi masyarakat. Lapangan Merdeka yang berlokasi di depan Polresta Pangkalpinang atau berdekatan dengan rumah dinas walikota, pada malam hari dijadikan ajang arena hiburan `perang` kembang api sehingga selalu ramai. Dengan perkembangan situasi yang cukup baik ini, umat Islam dapat dengan khusuk menunaikan Ibadah Puasa. Kabid Humas Polda Bangka Belitung, Kompol. Yusron Cahyo, menyatakan aparat kepolisian dan brimob yang di BKO-kan tetap berjaga-jaga. Tapi kegiatan penyekatan kota tidak lagi dilakukan. Sebelumnya usai terjadinya aksi anarki massa, prajurit Brimob mengawasi dan melarang kendaraan terutama truk yang membawa massa yang untuk masuk ke Pangkalpinang dalam mengatisipasi terjadinya kerusuhan susulan. Ia menyatakan situasi keamanan sudah sangat kondusif, namun status siaga satu masih tetap diberlakukan hingga Kapolda menilai situasi sudah betul-betul aman. (*)