Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan komitmen investasi dari penandatanganan dua Wilayah Kerja (WK) Migas, yakni WK Amanah dan WK Melati mencapai 15 juta dolar Amerika Serikat (AS).

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Dadan Kusdiana yang menyaksikan penandatanganan tersebut dalam acara Indonesia Exploration Forum 2024, di Surabaya, Jawa Timur, Senin, mengatakan ditekennya kolaborasi itu menjadi bukti meningkatnya capaian pemerintah.
"Penandatanganan ini menambah capaian Pemerintah dalam mendapatkan investor pada kegiatan usaha hulu migas guna mendorong kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi di Indonesia," kata dia, dalam pernyataan di Jakarta, Senin.

Dia merincikan, nilai investasi dari komitmen pasti pada WK Amanah adalah sebesar 3.150.000 dolar AS, dan WK Melati senilai 12.700.000 dolar AS. Sehingga dari dua WK tersebut mendapatkan total komitmen pasti mencapai 15.850.000 dolar AS dengan bonus tanda tangan masing-masing sebesar 300.000 dolar AS dan 200.000 dolar AS.

Menurutnya dari penandatanganan kontrak kerja sama ini, pada WK Amanah berupa satu studi geologi dan geofisika (G&G), serta akuisisi dan proses data seismik tiga dimensi 50 kilometer persegi.

Sementara untuk WK Melati komitmen pasti berupa dua studi G&G, akuisisi dan proses data seismik tiga dimensi 200 kilometer persegi, serta akuisisi dan proses data seismik dua dimensi 250 kilometer persegi.

"Ini menunjukkan bahwa industri hulu migas di Indonesia masih memiliki peluang besar, dan tetap menarik untuk investasi. Perbaikan regulasi yang dilakukan Pemerintah juga mendukung iklim investasi yang lebih baik bagi investor, termasuk fasilitas pajak, insentif atau syarat dan ketentuan dalam penawaran," katanya lagi.

WK Amanah dan Melati merupakan hasil lelang WK Migas tahap I tahun 2024 yang ditawarkan melalui mekanisme lelang penawaran langsung, dengan pemenang WK Amanah adalah PT Medco Energi Amanah (Operator), serta PT Sele Raya Sejati dan KUFPEC Indonesia (Amanah) BV.

Sedangkan pemenang WK Melati, yaitu PT Pertamina Hulu Energi Sulawesi Melati (Operator),SIEI Melati Limited, dan KUFPEC Indonesia (Amanah) BV.
Baca juga: Kementerian ESDM buka lelang 5 wilayah kerja migas pada 2024
Baca juga: PetroChina Jabung bor sembilan sumur tingkatkan produksi minyak