Urumqi (ANTARA) - Di kaki bukit di sisi utara Pegunungan Tianshan di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut, armada pesawat nirawak (drone) kini menjadi alat yang sangat penting untuk penanaman kapas.

Armada drone itu secara rutin mengudara hingga ketinggian hampir 100 meter di atas ladang-ladang kapas di basis percontohan pertanian Moguhu, memantau pertumbuhan tanaman melalui pengindraan jarak jauh untuk memastikan kondisi yang optimal.

Di tepi ladang tersebut, berbagai perangkat seperti sistem pendeteksi hama cerdas, stasiun cuaca, dan peralatan pemantauan benih ditata dengan rapi. Selain itu, sebuah sistem irigasi tetes yang telah disempurnakan diterapkan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air.

"Sistem cerdas ini memungkinkan kami memantau parameter-parameter lingkungan dari jarak jauh secara waktu nyata (real time) dan menyesuaikannya untuk memastikan pertumbuhan tanaman yang sehat," urai Ma Zhandong, insinyur (engineer) senior yang bertanggung jawab atas fasilitas-fasilitas modern tersebut.

Pengintegrasian teknologi-teknologi ini memungkinkan pemantauan otomatis dan cerdas terhadap kelembapan tanah, hama, iklim, dan pertumbuhan tanaman. Hal ini juga membantu memangkas biaya dan menghemat sumber daya air.

"Hasil panen kapas di basis ini melebihi hasil panen di lahan-lahan yang dikelola secara tradisional," imbuh Ma.

Dalam beberapa tahun terakhir, Xinjiang telah berkomitmen untuk mengembangkan industri-industri yang terkait dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), mencakup berbagai bidang termasuk manufaktur, pertanian, perawatan kesehatan, dan pendidikan.

Terletak di tepi Gurun Taklamakan, gurun terbesar di China, wilayah Yengisar di Kashgar sempat mengalami kesulitan dalam pengembangan pertanian akibat iklim yang gersang dan terbatasnya curah hujan.

Namun, rumah kaca modern telah mengubah lanskap di wilayah itu.

Di dalam sebuah rumah kaca di kawasan industri pertanian di wilayah itu, bunga mawar beraneka warna bermekaran. Didukung oleh sistem pengendalian berbasis Internet of Things yang cerdas, para petani menggunakan sejumlah perangkat pemantauan digital dalam proses irigasi dan pemupukan yang tepat.

Selain itu, berbagai peralatan pertanian modern seperti sistem pendingin, sistem ventilasi otomatis, dan sterilisator ozon semuanya dikendalikan dengan teknologi pintar.

Saat ini, lebih dari 10 varietas bunga, termasuk mawar dan lili, tumbuh subur di lahan yang tadinya tandus.

Kerap kali disebut "Negeri Buah Ara," Kota Atux telah mencatatkan peningkatan yang signifikan dalam produksi buah ara berkat fasilitas-fasilitas modern dan pengenalan varietas baru untuk dibudidayakan selama periode off-season. Buah ara kini tersedia sepanjang tahun.

"Hasil panen buah ara telah meningkat secara signifikan. Pada 2023, sembilan rumah kaca cerdas kami telah memproduksi sekitar 450.000 buah ara segar. Selama periode off-season, satu buah ara dapat dijual seharga 10 yuan (1 yuan = Rp2.208) atau sekitar 1,4 dolar AS (1 dolar AS = Rp15.609)," papar Wang Shengye, general manager perusahaan pertanian setempat.

Melalui logistik rantai dingin yang canggih, buah-buahan dan sayuran segar yang diproduksi di Xinjiang kini semakin banyak ditemukan di pasar-pasar di seluruh China.

Kawasan pertanian cerdas tersebut tidak hanya merevitalisasi industri pertanian lokal tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan, sehingga meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.

Mukheddes Ablimit, warga di wilayah Pishan, telah menghabiskan lebih dari 160 jam secara kumulatif menggunakan pembelajaran pintar di rumah miliknya sepanjang tahun ini.

Perangkat yang ditenagai oleh AI tersebut tersedia bagi semua kelompok usia dan menawarkan beragam konten, mulai dari pendidikan hingga hiburan.

"Berbasis kecerdasan buatan, perangkat ini mudah digunakan dan mencakup berbagai sektor. Saya dapat mendengarkan musik, berlatih menari, dan bahkan mempelajari resep baru," tutur Mukheddes Ablimit, seraya menambahkan bahwa dirinya telah menguasai cara mempersiapkan dan memasak beberapa hidangan berkat platform tersebut.

Teknologi AI juga telah diperkenalkan di sekolah-sekolah setempat. Xu Qinjie, seorang guru sekolah dasar di Pishan, menyampaikan bahwa sarana pengajaran yang didukung AI telah meningkatkan efisiensi pembelajaran dan interaksi antara guru dan murid. Hal itu mendapatkan umpan balik yang positif baik dari orang tua maupun murid.

"Smart teaching sangat diperlukan. Bagi murid taman kanak-kanak (TK), hal itu (membantu) memvisualisasikan proses belajar dan menjadikan pelajaran lebih menarik, yang mengarah pada peningkatan yang stabil terkait prestasi akademis," urai Duan Yuping, wakil kepala sekolah di sebuah TK di wilayah tersebut.

Sejak peluncuran program pembelajaran cerdas, banyak warga Pishan, terutama mereka yang tinggal di daerah pedesaan dan terpencil, telah merasakan manfaat dari berbagai kemajuan tersebut.