Jakarta (ANTARA) - Menteri Sekretaris Negara Prof. Pratikno menyebut dirinya mendapatkan pesan dari presiden terpilih, Prabowo Subianto, untuk menjaga kabinet pemerintahan ke depan tetap solid.

Pratikno merupakan satu dari puluhan tokoh-tokoh calon menteri yang dipanggil oleh Prabowo Subianto ke kediaman pribadinya di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta, Senin.

“Beliau menggarisbawahi pentingnya soliditas di kabinet, kerja sama, bekerja dengan sebaik-baiknya supaya target-target dari pemerintahan presiden Prabowo bisa tercapai dengan sebaik-baiknya,” kata Pratikno membicarakan isi pesan Prabowo kepada dirinya.

Dia juga menyebut Prabowo juga menekankan peran penting koordinasi dalam kabinet, mengingat beberapa kementerian kemungkinan punya tugas yang tumpang tindih.

Baca juga: Prabowo panggil calon menterinya ke Kertanegara

“Ya memang dalam kabinet banyak menteri sesuai bidang masing-masing, dan tentu saja satu kementerian itu sepenuhnya berbeda ya dengan yang lain, ada tumpang tindih dalam menyelesaikan masalah, apakah itu pengentasan kemiskinan, peningkatan SDM, whatever ya, maka penting untuk bekerja sama,” kata Pratikno, yang merupakan Mensesneg dua periode pemerintahan Jokowi.

Pratikno, saat ditanya apakah dia akan mengisi peran menteri sekretaris kabinet atau menteri koordinator, ia memilih tidak menjawab.

Namun, saat ditanya mengenai salah satu penugasan Prabowo terkait dengan koordinasi dan konsolidasi di kabinet, dia menjawab “siap”.

Sejauh ini, 20 lebih tokoh, diantaranya kalangan profesional, politikus, birokrat, pejabat aktif Polri, dan pemimpin organisasi masyarakat (ormas, menyambangi kediaman Prabowo sejak sore hari. Nama-nama itu diyakini merupakan calon-calon menteri dan calon kepala badan pemerintahan Prabowo.

Baca juga: AHY, Tito, Zulhas bocorkan kisi-kisi penugasan dari Prabowo

Nama-nama tersebut mencakup Prasetio Hadi (Ketua DPP Partai Gerindra), Sugiono (Wakil Ketua Umum Partai Gerindra), Widiyanti Putri Wardhana (pengusaha), Natalius Pigai (pegiat HAM), Yandri Susanto (Wakil Ketua Umum PAN), Fadli Zon (Wakil Ketua Umum Partai Gerindra), Nusron Wahid (Politikus Golkar), Saifullah Yusuf (Sekjen PBNU/Menteri Sosial), Maruarar Sirait (Politikus Partai Gerindra), Abdul Kadir Karding (Politikus PKB), dan Wihaji (Wakil Ketua Umum Golkar).

Selain itu, Teuku Riefky Harsya (Sekjen Partai Demokrat), Agus Harimurti Yudhoyono (Ketua Umum Partai Demokrat/Menteri ATR/BPN), Arifatul Choiri Fauzi (Muslimat NU), Tito Karnavian (Mendagri/Eks Kapolri), Zulkifli Hasan (Ketua Umum PAN/Mendag), Satryo Soemantri Brodjonegoro (Akademisi), Yassierli (Akademisi), Yusril Ihza Mahendra (Pakar Hukum Tata Negara), Bahlil Lahadalia (Ketua Umum Partai Golkar/Menteri ESDM), dan Abdul Mu'ti (Sekretaris Umum PP Muhammadiyah).

Selanjutnya, Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB), Komjen Pol. Agus Andriyanto (Wakapolri), Raja Juli Antoni (Wamen ATR/BPN dan Sekjen PSI), Agus Gumiwang (Politikus Golkar/Menteri Perindustrian), Pratikno (Mensesneg), Ribka Haluk (Pj. Gubernur), Iftitah Sulaeman (Politikus Partai Demokrat), Maman Abdurrahman (Politikus Golkar), Prof Rachmat Pambudy, dan Sakti Wahyu Trenggono (Menteri KKP).