Kota Bengkulu (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Fatmawati Soekarno Bengkulu memprediksi jika musim penghujan yang terjadi di wilayah tersebut diperkirakan hingga Februari 2025.

Prakirawan BMKG Fatmawati Bengkulu, Winda Ayu di Kota Bengkulu, Senin menyebutkan bahwa durasi hujan di wilayah tersebut disebabkan karena fenomena hidrometeorologi.

Baca juga: Hari ini suhu udara di Jakarta berkisar 27-28 Celsius
"Potensi hujan di Bengkulu saat ini lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Ini disebabkan oleh fenomena hidrometeorologi yang mempengaruhi peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Bengkulu," ujar dia.

Untuk itu, sejumlah wilayah di Provinsi Bengkulu seperti Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Lebong dan daerah lainnya terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Winda menerangkan bahwa saat ini curah hujan cukup tinggi, kondisi ketinggian gelombang di perairan Laut Bengkulu masih tergolong normal, berkisar antara dua hingga tiga meter.

Oleh karena itu, dirinya mengimbau kepada seluruh masyarakat di Provinsi Bengkulu untuk selalu mas pada terhadap sejumlah kemungkinan yang terjadi akibat dampak cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor dan lainnya, serta masyarakat dapat selalu memantau perkembangan informasi cuaca dari BMKG.

Baca juga: Gempa magnitudo 3,1 dan 3,4 di Sulut dan Papua selisih 17 menit
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bengkulu Will Hopi mengimbau seluruh masyarakat untuk waspada dan berhati-hati sebab saat ini di wilayah tersebut memasuki musim penghujan sehingga rawan terjadi banjir dan longsor bagi wilayah rawan bencana.

Untuk itu, para personel BPBD Kota Bengkulu disiagakan guna mengantisipasi adanya laporan warga saat terjadi bencana.

Selain itu, ia meminta agar masyarakat melaporkan jika adanya ancaman bencana dampak dari la nina agar pemerintah kota dapat memberikan intevensi bantuan dan jika terjadi bencana, bantuan logistik tersebut langsung diberikan kepada warga yang terdampak.


Baca juga: BMKG: Gempa dangkal M5,8 guncang Aceh, tak berpotensi tsunami