Okto dan Sheikha Asma berbagi cerita mendaki Puncak Jaya di Papua
14 Oktober 2024 15:09 WIB
(Ki-ka) Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari memberikan apresiasi kepada anggota NOC Qatar Sheikha Asma Al-Thani yang menyelesaikan misi Explorers Grand Slam di Puncak Jaya. Pemberian apresiasi ini diserahkan usai jumpa pers di Kantor KOI Jakarta, Senin (14/10/2024). (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari dan pendaki gunung yang juga Direktur Pemasaran dan Komunikasi Komite Olimpiade (NOC) Qatar Sheikha Asma Al-Thani membagikan pengalaman mereka saat menyelesaikan ekspedisi pendakian Puncak Jaya (Carstensz Pyramid) di Papua.
“Saya berterima kasih dan merasa terhormat untuk menyambut Sheikha di sini. Perjalanan kemarin tidak mudah karena akses dan perizinannya. Namun, yang terpenting saat ini adalah kita sehat dan bangga bahwa Sheikha benar-benar menyelesaikan ekspedisinya,” kata Raja Sapta Oktohari, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.
Ekspedisi tersebut merupakan misi dari Sheikha sebagai wanita Arab pertama sekaligus orang Qatar pertama yang meraih gelar Explorers Grand Slam.
Adapun Explorers Grand Slam merupakan gelar yang diberikan kepada mereka yang berhasil menyelesaikan pendakian tujuh puncak gunung tertinggi di dunia (Seven Summit) yaitu Everest, Aconcagua, Denali, Kilimanjaro, Elbrus, Vinson, dan Puncak Jaya, serta mencapai Kutub Utara dan Kutub Selatan.
“Sangat terhormat bisa menjadi perempuan Arab pertama dan orang Qatar pertama yang meraih Explorers Grand Slam ini,” kata Sheikha.
“Motivasi utama saya adalah untuk menginspirasi generasi muda, mengetahui sampai mana batas kekuatan kita, bertemu orang-orang baru, dan belajar dari mereka,” ujarnya menambahkan.
Mengenai ekspedisinya yang ditemani oleh Okto dan tim dalam pendakian Puncak Jaya, Sheikha mengungkapkan perjalanan berlangsung dengan menyenangkan, meskipun ada beberapa hal yang sangat menantang untuknya.
“Semua gunung dan ekspedisi memiliki tantangannya masing-masing. Saya sangat menikmati perjalanan saya di Puncak Jaya. Saya bersemangat dan tidak diselimuti rasa takut. Ini adalah pendakian yang saya sudah lama tunggu, sehingga saya sangat bersyukur bisa melakukannya,” ungkap Sheikha.
“Saya sendiri memiliki ketakutan untuk berdiri di ujung dan melihat ke bawah. Jadi saya mempersiapkan mental dan fisik saya untuk melewati jembatan tali yang ada di perjalanan Puncak Jaya tersebut untuk memanjat dan turun lagi. Saya tidak menyangka bisa melewati tantangan itu,” ujarnya.
Meskipun sudah membawa pulang gelar bergengsi bagi para penjelajah dunia tersebut, Sheikha mengaku masih ingin berpetualang dan mendaki lebih banyak gunung di dunia.
“Walaupun saya sudah mendaki Seven Summit, saya masih ingin menjelajahi lebih banyak gunung lagi. Saya ingin memberikan inspirasi, terutama bagi para pendaki wanita, bahwa tidak ada mimpi yang tidak mungkin tidak bisa digapai,” ujar Sheikha.
Baca juga: KOI soroti pemerataan penyelenggaraan multievent di kawasan Asia
“Saya berterima kasih dan merasa terhormat untuk menyambut Sheikha di sini. Perjalanan kemarin tidak mudah karena akses dan perizinannya. Namun, yang terpenting saat ini adalah kita sehat dan bangga bahwa Sheikha benar-benar menyelesaikan ekspedisinya,” kata Raja Sapta Oktohari, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.
Ekspedisi tersebut merupakan misi dari Sheikha sebagai wanita Arab pertama sekaligus orang Qatar pertama yang meraih gelar Explorers Grand Slam.
Adapun Explorers Grand Slam merupakan gelar yang diberikan kepada mereka yang berhasil menyelesaikan pendakian tujuh puncak gunung tertinggi di dunia (Seven Summit) yaitu Everest, Aconcagua, Denali, Kilimanjaro, Elbrus, Vinson, dan Puncak Jaya, serta mencapai Kutub Utara dan Kutub Selatan.
“Sangat terhormat bisa menjadi perempuan Arab pertama dan orang Qatar pertama yang meraih Explorers Grand Slam ini,” kata Sheikha.
“Motivasi utama saya adalah untuk menginspirasi generasi muda, mengetahui sampai mana batas kekuatan kita, bertemu orang-orang baru, dan belajar dari mereka,” ujarnya menambahkan.
Mengenai ekspedisinya yang ditemani oleh Okto dan tim dalam pendakian Puncak Jaya, Sheikha mengungkapkan perjalanan berlangsung dengan menyenangkan, meskipun ada beberapa hal yang sangat menantang untuknya.
“Semua gunung dan ekspedisi memiliki tantangannya masing-masing. Saya sangat menikmati perjalanan saya di Puncak Jaya. Saya bersemangat dan tidak diselimuti rasa takut. Ini adalah pendakian yang saya sudah lama tunggu, sehingga saya sangat bersyukur bisa melakukannya,” ungkap Sheikha.
“Saya sendiri memiliki ketakutan untuk berdiri di ujung dan melihat ke bawah. Jadi saya mempersiapkan mental dan fisik saya untuk melewati jembatan tali yang ada di perjalanan Puncak Jaya tersebut untuk memanjat dan turun lagi. Saya tidak menyangka bisa melewati tantangan itu,” ujarnya.
Meskipun sudah membawa pulang gelar bergengsi bagi para penjelajah dunia tersebut, Sheikha mengaku masih ingin berpetualang dan mendaki lebih banyak gunung di dunia.
“Walaupun saya sudah mendaki Seven Summit, saya masih ingin menjelajahi lebih banyak gunung lagi. Saya ingin memberikan inspirasi, terutama bagi para pendaki wanita, bahwa tidak ada mimpi yang tidak mungkin tidak bisa digapai,” ujar Sheikha.
Baca juga: KOI soroti pemerataan penyelenggaraan multievent di kawasan Asia
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: