Warga Dolly bersitegang dengan polisi
18 Juni 2014 13:44 WIB
Front Pekerja Lokalisasi (FPL) menulis surat ke Komnas HAM untuk menyatakan penolakan mereka terhadap rencana penutupan lokalisasi itu di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (5/6).(ANTARA FOTO/Suryanto)
Surabaya (ANTARA News) - Warga lokalisasi Dolly dan Jarak di Kota Surabaya, Jawa Timur, sempat bersitegang dengan polisi yang berjaga di Jalan Raya Dukuh Kupang menjelang deklarasi penutupan dua lokasi prostitusi itu.
"Teman teman saya dipukul polisi di depan apotek," kata salah seorang warga yang enggan disebut namanya, Rabu.
Ia mengatakan, ada sekitar 15 orang yang dipukul oleh polisi saat sedang duduk-duduk di depan apotek. Dia mengaku tidak tahu alasan polisi melakukan tindakan itu.
Kejadian itu membuat sejumlah warga yang sejak pagi berjaga-jaga di jalan akses menuju Dolly tersulut emosi. Mereka bersama-sama mendekati ratusan polisi yang berjaga-jaga di lokasi tersebut.
"Saya minta polisi mundur sekarang juga. Jika tidak mundur kita siap melawan," kata mereka.
Kepala Kepolisian Sektor Sawahan Kompol Manang Soebeti meminta maaf jika ada kesalahpahaman anak buahnya dalam kejadian itu.
"Saya minta anak buah saya mundur," katanya.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana menutup lokalisasi Dolly pada Rabu malam. Sebagian kalangan mendukung rencana itu, namun warga lokalisasi menolaknya.
"Teman teman saya dipukul polisi di depan apotek," kata salah seorang warga yang enggan disebut namanya, Rabu.
Ia mengatakan, ada sekitar 15 orang yang dipukul oleh polisi saat sedang duduk-duduk di depan apotek. Dia mengaku tidak tahu alasan polisi melakukan tindakan itu.
Kejadian itu membuat sejumlah warga yang sejak pagi berjaga-jaga di jalan akses menuju Dolly tersulut emosi. Mereka bersama-sama mendekati ratusan polisi yang berjaga-jaga di lokasi tersebut.
"Saya minta polisi mundur sekarang juga. Jika tidak mundur kita siap melawan," kata mereka.
Kepala Kepolisian Sektor Sawahan Kompol Manang Soebeti meminta maaf jika ada kesalahpahaman anak buahnya dalam kejadian itu.
"Saya minta anak buah saya mundur," katanya.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana menutup lokalisasi Dolly pada Rabu malam. Sebagian kalangan mendukung rencana itu, namun warga lokalisasi menolaknya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014
Tags: