Menteri LHK soroti kolaborasi pemerintah-swasta percepat kegiatan RHL
14 Oktober 2024 14:34 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya (tengah) didampingi Dirjen PDASRH Dyah Murtiningsih (kiri), Duta Besar Norwegia untuk Indonesia dan Timor Leste Mrs. Rut Kruger Giverin (kedua kiri), Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk Garibaldi Thohir (kanan) dan Sekda Kalimantan Selatan Roy Rizali Anwar (kedua kanan) saat meresmikan Persemaian Liang Anggang di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Senin (14/10/2024). (ANTARA/Tumpal Andani Aritonang)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyoroti peran kerja sama pemerintah dan swasta untuk mendukung percepatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL), termasuk dengan pembangunan persemaian di beberapa wilayah di Indonesia.
Pada peresmian Persemaian Liang Anggang di Kalimantan Selatan yang diikuti daring dari Jakarta, Senin, Menteri LHK Siti menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo dalam masa pemerintahannya menekankan pentingnya memastikan kegiatan penanaman yang dilakukan sebagai bagian rehabilitasi hutan dan lahan membuahkan hasil tutupan yang mengurangi deforestasi.
Untuk itu, kata Siti, kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta yang berpengalaman dalam penyediaan bibit skala besar dilakukan untuk mendukung kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan.
"Ini hal yang sangat baik, pola public private partnership itu juga menjadi sangat penting dan menjadi sorotan bagi internasional," ujar Siti.
Indonesia sendiri saat ini sudah memiliki tujuh persemaian skala besar selain Liang Anggang, termasuk Mentawir yang berada di dekat Ibu Kota Nusantara (IKN), Rumpin di Jawa Barat, Toba di Sumatera Utara, Likupang di Sulawesi Utara, Labuan Bajo di NTT, Mandalika di NTB dan persemaian mangrove di Bali. Terdapat satu persemaian yang kini dalam proses konstruksi di Sumatera Selatan.
Beberapa persemaian tersebut dibangun dengan kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta.
"Jadi upaya menyediakan bibit secara besar-besaran melalui pembangunan persemaian skala besar ini juga untuk terus mendorong lingkungan melalui kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan khususnya pada lahan-lahan kritis," ujar Siti.
Penanaman juga dilakukan di daerah rawan banjir dan longsor, daerah waduk dan bendungan serta daerah tangkapan air di seluruh ekosistem.
Baca juga: Menteri LHK: Net zero emission dapat dicapai lebih awal sekitar 2057
Baca juga: Menteri LHK soroti perbaikan kualitas lingkungan hidup di Indonesia
Pada peresmian Persemaian Liang Anggang di Kalimantan Selatan yang diikuti daring dari Jakarta, Senin, Menteri LHK Siti menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo dalam masa pemerintahannya menekankan pentingnya memastikan kegiatan penanaman yang dilakukan sebagai bagian rehabilitasi hutan dan lahan membuahkan hasil tutupan yang mengurangi deforestasi.
Untuk itu, kata Siti, kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta yang berpengalaman dalam penyediaan bibit skala besar dilakukan untuk mendukung kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan.
"Ini hal yang sangat baik, pola public private partnership itu juga menjadi sangat penting dan menjadi sorotan bagi internasional," ujar Siti.
Indonesia sendiri saat ini sudah memiliki tujuh persemaian skala besar selain Liang Anggang, termasuk Mentawir yang berada di dekat Ibu Kota Nusantara (IKN), Rumpin di Jawa Barat, Toba di Sumatera Utara, Likupang di Sulawesi Utara, Labuan Bajo di NTT, Mandalika di NTB dan persemaian mangrove di Bali. Terdapat satu persemaian yang kini dalam proses konstruksi di Sumatera Selatan.
Beberapa persemaian tersebut dibangun dengan kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta.
"Jadi upaya menyediakan bibit secara besar-besaran melalui pembangunan persemaian skala besar ini juga untuk terus mendorong lingkungan melalui kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan khususnya pada lahan-lahan kritis," ujar Siti.
Penanaman juga dilakukan di daerah rawan banjir dan longsor, daerah waduk dan bendungan serta daerah tangkapan air di seluruh ekosistem.
Baca juga: Menteri LHK: Net zero emission dapat dicapai lebih awal sekitar 2057
Baca juga: Menteri LHK soroti perbaikan kualitas lingkungan hidup di Indonesia
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: