Jakarta (ANTARA) - Sulit mendapatkan pekerjaan di Indonesia membuat semakin banyak orang memutuskan untuk bekerja di luar negeri, salah satunya di Taiwan.

Taiwan, sebuah pulau di Asia Timur yang dikenal dengan ekonominya yang berkembang dan peluang kerja yang lebih baik dibandingkan banyak negara lain di kawasan sekitarnya.

Taiwan sering kali juga disebut sebagai wilayah yang diperintah oleh Republik Tiongkok, meskipun dalam praktiknya pemerintahan berjalan pada tingkat nasional dan lokal.

Bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau yang sebelumnya dikenal sebagai TKI (Tenaga Kerja Indonesia), Taiwan adalah salah satu destinasi populer. Gaji rata-rata yang ditawarkan menjadi salah satu alasan utama mengapa Taiwan menarik perhatian banyak pekerja Indonesia.

Dilansir dari BP2MI, mulai 1 Januari 2023, upah minimum pekerja di sektor formal di Taiwan mengalami kenaikan sebesar NTD 1.150, atau sekitar 4,56%, yang sebelumnya NTD 25.250 menjadi NTD 26.400 per bulan, jika dikonversi ke rupiah dengan kurs hari ini yaitu sekitar Rp 484,35 per 1 NTD, gaji tersebut setara dengan Rp 12.783.640 per bulan. Selain itu, upah minimum per jam juga meningkat dari NTD 168 menjadi NTD 176.

Kenaikan upah ini berlaku bagi pekerja di berbagai sektor seperti manufaktur, konstruksi, serta perawatan di panti jompo atau rumah sakit (nursing home). Nelayan (fisherman) yang bekerja di Taiwan juga mendapat manfaat dari kenaikan ini.

Namun, kenaikan gaji juga diiringi dengan peningkatan premi asuransi ketenagakerjaan dan kesehatan yang harus dibayarkan oleh pekerja. Premi asuransi ketenagakerjaan naik dari NTD 530 menjadi NTD 581, dan premi asuransi kesehatan dari NTD 392 menjadi NTD 409.

Meskipun ada peningkatan biaya asuransi, gaji yang diterima oleh PMI di Taiwan tetap lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Bagi mereka yang bekerja di sektor formal maupun informal, kenaikan ini memberikan kelegaan dari segi penghasilan, namun pekerja juga harus mempertimbangkan biaya asuransi yang turut meningkat.

Bagi calon PMI yang mempertimbangkan bekerja di Taiwan, penting untuk memahami rincian ini untuk melakukan perencanaan keuangan. Tidak hanya melihat aspek gaji yang lebih tinggi, tetapi juga menyiapkan diri terhadap biaya hidup dan kewajiban lainnya, seperti asuransi. Mempersiapkan dana cadangan untuk kebutuhan tak terduga, memahami regulasi setempat dan mengetahui hak-hak pekerja migran adalah langkah penting yang juga harus diketahui.


Baca juga: Berapa gaji pekerja dan supervisor di pabrik?

Baca juga: Berapa rata-rata gaji pilot di Indonesia?

Baca juga: Solidaritas Hakim Indonesia nyatakan Aksi Cuti Bersama selesai