"Kami hari ini menerjunkan tim perawat dan bidan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dengan mengambil sampel dan pemberian obat dan vitamin," kata Koordinator SRI Muhammad Arif saat dihubungi di Lebak, Ahad.
Petugas tim perawat dan bidan mendatangi pemukiman kawasan Badui Dalam di Kampung Cibeo Desa Kanekes untuk mengambil sampel sputum yang diambil di tujuh pot sampel.
Baca juga: Tim Kemenkes cek warga Badui meninggal akibat tuberkulosis
Baca juga: Seorang warga Badui dilaporkan meninggal akibat Tuberkulosis
Apabila, mereka positif teridentifikasi TB harus menjalani pengobatan rutin selama enam bulan dengan melibatkan pengawas minum obat (PMO).
Selain itu juga pihaknya memberikan obat vitamin untuk 15 balita warga Cibeo Badui Dalam dan 33 balita di Kampung Badui Luar.
"Kami bekerja keras bersama perawat dan bidan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga Badui itu," katanya menjelaskan.
Menurut dia, pihaknya bersama tim perawat dan bidan membawa peralatan medis dengan berjalan kaki menempuh belasan kilometer untuk memasuki kawasan Badui Dalam itu.
Bahkan, kondisi pedalaman pemukiman Badui dengan topografi pegunungan dan perbukitan serta melintasi jalan setapak dan banyak terjal serta curam, sehingga harus hati-hati.
Selanjutnya, petugas tim medis mendatangi rumah ke rumah di perkampungan adat tersebut untuk melayani kesehatan dan pemberian vitamin.
Masyarakat Badui menyambut sangat ramah dengan kehadiran tim medis dari Sahabat Relawan Indonesia itu.
Baca juga: Pemkab Lebak apresiasi warga adat kasepuhan penuhi pangan keluarga
Baca juga: Penenun Badui itu wariskan budaya pada generasi penerus