Wanita Pejuang gelar aksi 1.000 cap telapak tangan
17 Juni 2014 21:49 WIB
ilustrasi Deklarasi Perempuan Anti Korupsi Seorang perempuan memperlihatkan pin "Aku Perempuan Anti Korupsi" ketika deklarasi di Gedung KPK Jakarta, Selasa (22/4). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A) ()
Jakarta (ANTARA News) - Paguyuban Wanita Pejuang menggelar aksi 1.000 cap telapak tangan untuk membangkitkan semangat perjuangan seluruh komponen bangsa di Gedung Joang, Jakarta, Selasa.
"Telapak tangan merupakan bagian penting bagi anggota badan dan memiliki arti serta makna positif," ujar Koordinator yang juga penggagas aksi 1.000 cap telapak tangan, Dr Ir Giwo Rubianto Wiyogo, MPd.
Aksi tersebut dilakukan oleh para perempuan pejuang, tokoh perempuan, dan aktivis perempuan.
Dia menambahkan perjuangan sering diasosiasikan dengan tangan terkepal. Gerakan tersebut merupakan gerakan simbolik untuk mengenang perjuangan para tokoh perempuan.
Hal itu diperlukan mengingat minimnya perhatian generasi muda kepada para wanita pejuang.
"Dan upaya membangkitkan semangat revitalisasi perjuangan perempuan pada saat ini."
Giwo menambahkan aksi tersebut diharapkan mampu membangun semangat baru untuk berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.
"Intinya mengenang karya para tokoh dan membangkitkan semangat baru melalui gerakan ini. Apalagi tahun 2014 merupakan tahun politik, gerakan ini juga dapat menginspirasi kaum perempuan untuk memilih presiden yang pro perempuan."
Hal itu mengingat masalah perempuan sangat kompleks, namun pemenuhan dan perlindungan terhadap perempuan masih terbatas.
"Aksi ini juga dapat dimaknai bahwa perempuan merupakan kekuatan besar yang tidak dinafikan dari percaturan politik. Maka kepada calon presiden dan calon wakil presiden sudah seyogyanya memperhatikan nasib dan masa depan kaum perempuan, tanpa diskriminasi," imbuh dia.
Ketua Umum Paguyuban Wanita Pejuang Dr Sumantri Tjokrodimulyo mengatakan wanita pejuang merasa perlu untuk menyerahkan estafet kepemimpinan kepada generasi muda. Salah satu caranya melalui transfer pengetahuan.
"Kami tentu berharap gerakan ini dapat menginspirasi dan memotivasi kaum muda," kata Sumantri.
(I025/Z003)
"Telapak tangan merupakan bagian penting bagi anggota badan dan memiliki arti serta makna positif," ujar Koordinator yang juga penggagas aksi 1.000 cap telapak tangan, Dr Ir Giwo Rubianto Wiyogo, MPd.
Aksi tersebut dilakukan oleh para perempuan pejuang, tokoh perempuan, dan aktivis perempuan.
Dia menambahkan perjuangan sering diasosiasikan dengan tangan terkepal. Gerakan tersebut merupakan gerakan simbolik untuk mengenang perjuangan para tokoh perempuan.
Hal itu diperlukan mengingat minimnya perhatian generasi muda kepada para wanita pejuang.
"Dan upaya membangkitkan semangat revitalisasi perjuangan perempuan pada saat ini."
Giwo menambahkan aksi tersebut diharapkan mampu membangun semangat baru untuk berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.
"Intinya mengenang karya para tokoh dan membangkitkan semangat baru melalui gerakan ini. Apalagi tahun 2014 merupakan tahun politik, gerakan ini juga dapat menginspirasi kaum perempuan untuk memilih presiden yang pro perempuan."
Hal itu mengingat masalah perempuan sangat kompleks, namun pemenuhan dan perlindungan terhadap perempuan masih terbatas.
"Aksi ini juga dapat dimaknai bahwa perempuan merupakan kekuatan besar yang tidak dinafikan dari percaturan politik. Maka kepada calon presiden dan calon wakil presiden sudah seyogyanya memperhatikan nasib dan masa depan kaum perempuan, tanpa diskriminasi," imbuh dia.
Ketua Umum Paguyuban Wanita Pejuang Dr Sumantri Tjokrodimulyo mengatakan wanita pejuang merasa perlu untuk menyerahkan estafet kepemimpinan kepada generasi muda. Salah satu caranya melalui transfer pengetahuan.
"Kami tentu berharap gerakan ini dapat menginspirasi dan memotivasi kaum muda," kata Sumantri.
(I025/Z003)
Pewarta: Indriani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: