Blitar (ANTARA) - Calon Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bahwa produksi rokok sigaret kretek tangan (SKT) menjadi salah satu unsur penting dalam menggerakkan perekonomian di Jatim.

Hal itu diungkapan Khofifah saat melakukan kunjungan ke fasilitas produksi SKT milik PT HM Sampoerna Tbk, di Blitar.

"Saya sudah keliling ke banyak pabrik SKT, dan mereka adalah industri padat karya. Ini sangat berarti bagi Jatim, yang tentu tidak hanya berdampak pada produktivitas perusahaan, tetapi juga pada kesejahteraan keluarga mereka," kata Khofifah dalam rilis yang diterima, di Surabaya, Minggu.

Ia mengatakan kunjungannya ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatannya untuk mendekatkan diri dengan berbagai lapisan masyarakat dan memahami secara langsung peran sektor-sektor vital dalam perekonomian di Jatim, termasuk para pekerja perempuan yang mendominasi segmen SKT.

Dia mengatakan peran perempuan di sektor industri, seperti Industri Hasil Tembakau (IHT) sangat signifikan, terutama di Jatim, yang merupakan salah satu wilayah dengan produksi hasil tembakau terbesar di Indonesia.

"Kaum perempuan di sini tidak hanya berkontribusi terhadap pertumbuhan industri, tetapi juga menjadi tulang punggung keluarga. Dan SKT menjadi bukti bagaimana padat karya itu masih bisa dilakukan," kata dia lagi.

Khofifah juga menegaskan sektor IHT, khususnya di Jatim, memiliki peran strategis dalam menyerap tenaga kerja. Berdasarkan data, puluhan ribu tenaga kerja dipekerjakan di berbagai pabrik rokok di Jatim, dengan mayoritas di antaranya adalah perempuan.

"Jadi, SKT ini menjadi bukti mampu untuk menyerap tenaga kerja," kata dia.

Selain memuji kontribusi perempuan, Khofifah juga menekankan pentingnya melindungi hak-hak pekerja di sektor IHT.

Ia menegaskan bahwa kesejahteraan pekerja, terutama kaum perempuan, harus tetap menjadi prioritas.

"Di sini, yakni di Plant SKT Sampoerna di Blitar, juga ada pekerja disabilitas. Ini menjadi bukti adanya peluang bagi penyandang disabilitas untuk bisa bekerja," kata dia pula.

Khofifah juga menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya pengembangan industri yang berkelanjutan di Jatim.

Ia percaya bahwa sektor IHT dapat terus berkembang dengan baik selama pemerintah dan pelaku industri bekerja sama dalam menghadapi tantangan.

Dalam kunjungannya ini, Khofifah juga menyempatkan diri melihat langsung proses produksi di pabrik tersebut, yang sebagian besar dikerjakan secara manual oleh para pekerja perempuan.

Dia memuji ketelitian dan ketekunan mereka dalam menjalankan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan keterampilan yang mumpuni.

“Saya melihat langsung bagaimana para pekerja perempuan ini menjalankan tugas mereka dengan sangat teliti dan penuh konsentrasi. Ini menunjukkan betapa besar peran mereka dalam menjaga keberlangsungan industri,” ujarnya.

Khofifah kembali menekankan pentingnya peran perempuan dalam dunia kerja, terutama di sektor-sektor yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah. Ia juga berharap para pekerja perempuan terus berkontribusi aktif dalam perekonomian, baik di tingkat lokal maupun nasional.

“Saya melihat mereka begitu bersemangat, mereka bekerja bersama-sama dengan penuh semangat,” kata dia lagi.
Baca juga: Disperindag: Kontribusi hasil tembakau Jatim ke nasional 43,9 persen
Baca juga: Pj Gubernur Jatim usulkan DBHCHT daerah penghasil jadi 5 persen