Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan Pusat Muhammadiyah memberi dukungan ke Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini agar tidak gentar menutup Lokalisasi Dolly yang rencananya dilakukan Rabu (18/6).

"Bu Risma jangan gentar dan jangan mundur meski masih ada pihak tidak setuju," ujar salah satu Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas ketika dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Ia mengaku mendengar ada sejumlah pihak yang tidak setuju dilakukan penutupan, namun jumlahnya sedikit dan mayoritas warga justru mengharapkan penutupan segera teralisasi.

Tidak itu saja, ujarnya, Muhammadiyah juga akan mengawal penutupan melalui bentuk kerja sama dengan Aisyiyah dan organisasi otonomnya maupun amal usaha lain, khususnya kegiatan pascapenutupan.

"Ini sebagai bentuk dukungan konkret kepada Pemkot Surabaya dan membantu eks penghuni nantinya," kata Guru Besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tersebut.

Ketua Bidang Tarjih, Tajdid, dan Pemikiran Islam Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu juga tidak sependapat bahwa penutupan lokalisasi melanggar hak asasi manusia (HAM), apalagi pemkot telah memberikan solusi dengan memberi pesangon dan keterampilan bekerja.

Rencananya, penutupan Lokalisasi Dolly dan Jarak akan dilakukan secara simbolis pada Rabu (18/6) malam di Islamic Center oleh Wali Kota Tri Rismaharini dalam acara yang dihadiri Gubernur Jatim Soekarwo dan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri.

Pada acara tersebut akan diberikan bantuan secara seremonial oleh Mensos kepada eks wanita tuna susila (WTS).

Sebelumnya, Wali Kota Tri Rismaharini mengatakan, bagi warga sekitar Dolly yang selama ini mendapat penghasilan dari berbagai kegiatan di kawasan tersebut akan diberdayakan oleh Pemkot Surabaya, termasuk mengalihfungsikan Dolly menjadi lokasi usaha ekonomi produktif.

Sedangkan para mucikari yang ada di Dolly akan dibantu lapangan pekerjaan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Nantinya, Pemkot Surabaya akan mengalihfungsikan eks lahan lokalisasi sebagai fasilitas umum, sarana perdagangan, olahraga dengan membangun gedung berlantai enam.

Lantai dasar bakal difungsikan sebagai sentra PKL, lantai dua usaha makanan kering, lantai tiga dan empat khusus perpustakaan dan komputer, lantai lima taman bermain anak-anak dan balai RW di lantai enam. Gedung itu juga akan dilengkapi lift, dengan anggaran yang disiapkan sebesar Rp9 miliar. (*)