Palestina desak AS setop dukung agresi Israel
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menawarkan Israel sebuah "paket kompensasi" jika Israel menahan diri untuk tidak menyerang sejumlah target di Iran sebagai respons atas serangan rudal baru-baru ini terhadap negara Yahudi tersebut, demikian dilaporkan oleh lembaga penyiaran negara Israel, Kan, pada Minggu (6/10/2024). Menurut media tersebut, setelah serangan rudal balistik Iran ke Israel pada 1 Oktober, diadakan pembicaraan antara pejabat Israel dan AS terkait serangan balasan. Selama pembicaraan tersebut, pejabat AS menawarkan dukungan diplomatik yang luas serta bantuan militer tambahan kepada Israel jika negara itu tidak menyerang target tertentu di Iran, demikian menurut laporan tersebut. ANTARA/foto-Anadolu/py.
Juru Bicara Kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh mengatakan, dukungan tanpa henti tersebut menunjukkan bahwa Pemerintah AS juga bertanggung jawab penuh atas genosida dan agresi Israel atas rakyat Palestina.
"Amerika Serikat terus memberikan dukungan politik, keuangan, maupun militer kepada pasukan penjajah Israel yang memungkinkannya melanjutkan agresi terhadap rakyat Palestina serta melanggar hukum internasional dan resolusi PBB," ucap Nabil pada Sabtu.
Ia mengatakan, Israel kini terus mengepung dan menggempur Jabalia dan kawasan-kawasan lain di Gaza Utara serta tak berhenti menyerang kota-kota Palestina dan kamp pengungsi di Tepi Barat.
Namun, dukungan tak bersyarat AS tersebut menghalangi upaya menuntut pertanggungjawaban Israel atas kejahatannya di Palestina dan menyebabkan konflik memburuk.
Kejahatan perang Israel yang tak kunjung ditindak berpotensi menyebabkan perluasan konflik di kawasan Timur Tengah yang memiliki konsekuensi berat, ucap Nabil.
Untuk itu, juru bicara Kepresidenan Palestina menegaskan bahwa satu-satunya cara mencegah konflik di Timur Tengah meluas adalah dengan memastikan pendudukan Israel berakhir dan pendirian negara Palestina dengan pengakuan dunia terwujud.
Ia pun menyerukan supaya semua faksi perjuangan Palestina bersatu di bawah panji Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) untuk melindungi kepentingan nasional dan memastikan keselamatan dan kesucian Yerusalem di tengah masa yang amat menantang ini.
Sumber: WAFA-OANA
Baca juga: Kanselir Scholz: Jerman akan terus pasok senjata ke Israel
Baca juga: AS kirim bantuan paket militer ke Israel senilai Rp131,6T
Baca juga: Bantuan militer AS ke Israel sama dengan bunuh ribuan warga Palestina
Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2024