Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Sosial akan memberikan bantuan untuk bekas pekerja seks di lokalisasi Dolly, Kota Surabaya, masing-masing sebesar Rp5.050.000.

"Bantuan tersebut diberikan dalam bentuk tabungan, dan akan diberikan saat mereka pulang ke kampung halaman masing-masing," kata Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial, Kementerian Sosial, Sonny Manalu yang dihubungi dari Jakarta, Selasa.

Bantuan yang diberikan itu terdiri dari dana Usaha Ekonomi Kreatif (UEP) sebesar Rp3 juta, Rp1,8 juta untuk jatah hidup denga rincian Rp20.000 per hari selama 90 hari, dan Rp250 ribu untuk transportasi pulang ke kampung halaman.

Sonny yang saat ini berada di Surabaya mengatakan, penutupan lokalisasi Dolly akan dilakukan Rabu (18/6) malam dihadiri Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri. Pada acara tersebut akan diberikan bantuan secara seremonial kepada eks pekerja seks.

"Kita baru rapat dengan Pemkot Surabaya membahas penutupan Dolly dan semuanya sudah siap," ujarnya.

Dia mengatakan, seremonial penutupan Dolly akan dihadiri sekitar 3.000 orang, termasuk tokoh masyarakat setempat di Islamic Center dan akan dibuat deklarasi.

"Mereka membuat pernyataan tertulis tidak akan kembali lagi. Kalau nanti kembali lagi akan ditindak," kata Sonny.

Sebanyak 1.449 bekas pekerja seks akan dipulangkan ke daerah asalnya seiring dengan penutupan Dolly.

Sedangkan bagi warga sekitar Dolly yang selama ini mendapatkan penghasilan dari berbagai kegiatan di kawasan itu, akan diberdayakan oleh Pemkot Surabaya dan Dolly akan dijadikan lokasi usaha ekonomi produktif.

Sementara muncikari yang ada di Dolly akan dibantu oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.