Beijing (ANTARA) - China berhasil memulihkan satelit uji coba pertamanya yang dapat digunakan kembali (reusable) dan dipulangkan (returnable), Shijian-19, di lokasi pendaratan Dongfeng di Daerah Otonom Mongolia Dalam, China utara, pada Jumat (11/10) pukul 10.39 Waktu Beijing, atau 09.39 WIB.

Menurut Administrasi Luar Angkasa Nasional China (China National Space Administration/CNSA) semua muatan eksperimen yang dapat dipulangkan kembali (returnable payload).

Hal itu mencakup berbagai bidang penelitian seperti budi daya tanaman dan mikroorganisme, kontrol otonomos dan validasi teknologi baru, eksperimen ilmu antariksa, serta kesejahteraan sosial dan inovasi budaya, berhasil dipulihkan dengan lancar.

Diluncurkan pada 27 September dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di China barat laut, Shijian-19 telah merealisasikan sejumlah terobosan teknologi.

Misi uji coba ini telah memberikan terobosan di berbagai teknologi utama seperti kemampuan untuk penggunaan ulang, pemulihan bebas kerusakan, dan jaminan mikrogravitasi tinggi, yang memverifikasi indikator-indikator teknis dari generasi baru platform uji coba antariksa berkinerja tinggi yang reusable dan returnable. Semua hasil uji coba yang diharapkan juga berhasil dicapai.

Dengan tingkat mikrogravitasi yang tinggi dan ketepatan waktu yang baik, Shijian-19 menjadi platform uji coba antariksa yang efisien untuk tingkat mikrogravitasi tinggi. Hal ini sangat mendukung bagi penelitian ilmu mikrogravitasi dan ilmu kehidupan antariksa.

Para peneliti melakukan eksperimen pemuliaan (breeding) di ruang angkasa, validasi teknologi baru, dan eksperimen ilmu antariksa dengan menggunakan satelit reusable tersebut guna mendorong pengembangan dan penerapan teknologi-teknologi antariksa baru.

Satelit ini juga membawa berbagai muatan kerja sama internasional, yang berfungsi sebagai platform yang sangat efektif untuk mempromosikan kerja sama internasional dalam eksplorasi dan pemanfaatan ruang angkasa.