Badung, Bali (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Denpasar, Bali mensterilkan area monumen Bom Bali atau Ground Zero di Kuta, Bali, Sabtu guna memastikan keamanan dan kelancaran acara doa bersama mengenang Bom Bali.

Kepala Bagian Operasi Polresta Denpasar Komisaris Polisi I Ketut Tomiyasa di Kuta, Sabtu mengatakan sama seperti tahun-tahun sebelumnya, pihak kepolisian memeriksa semua tempat yang berada di sekitar lokasi guna memastikan upacara peringatan Bom Bali berlangsung aman.

Dia mengatakan selama pemeriksaan, tidak ditemukan hal-hal yang mencurigakan dan memastikan areal Ground Zero aman.

"Sebelum melakukan pengamanan, kita awali dengan apel gelar pasukan kemudian kita sudah lakukan sterilisasi dari unit Jibom dan K9 di titik lokasi kegiatan sudah dilakukan pemeriksaan dan pengecekan dan hasilnya sampai saat ini aman dan kondusif," kata Tomiyasa.

Dia mengatakan Polresta Denpasar dibantu dari Polda Bali mengerahkan sebanyak 150 personel dari berbagai unsur. Para personel diterjunkan sejak pagi yang dimulai dengan apel, pemeriksaan lokasi dan orang yang ada di sekitar tempat dilakukan doa bersama oleh umat lintas agama.

Mengingat Kuta adalah daerah utama tujuan wisata di Badung, Satuan Lalulintas Polresta Denpasar melakukan rekayasa lalulintas dan penutup sementara jalur sepanjang jalan Legian.

Penutupan dilakukan dimulai pukul 17.00 Wita hingga acara doa bersama selesai dilakukan. Berdasarkan agenda dari panitia dari LPM Kuta, acara akan diakhiri pada pukul 19.00 Wita. Namun, agenda tersebut masih disesuaikan dengan agenda selama kegiatan doa bersama.

Tomiyasa berharap peringatan Bom Bali setelah 22 tahun dapat dilaksanakan dengan baik. Menurut dia, peringatan tersebut merupakan suatu momen refleksi bagi seluruh pihak untuk menjaga keamanan dan menjunjung tinggi martabat manusia.

"Kita mengajak kepada seluruh masyarakat maupun wisatawan yang hadir di monumen Ground Zero untuk bersama-sama melaksanakan doa bersama dengan tertib aman. Kita juga berharap kedepannya dalam berwisata ataupun acara ini sama-sama menjaga ketertiban," kata Tomiyasa.

Dalam pantauan ANTARA di lapangan ratusan warga yang datang dari berbagai negara memenuhi Monumen Ground Zero atau Monumen Bom Bali sejak siang. Mereka membawa bunga dan mengenakan pakaian atasan putih dan bawahan hitam.

Di beberapa kartu ucapan dari keluarga korban, terdapat ungkapan hati terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi 22 tahun lalu.

"To my beautiful and much loved grandaughter Angela. I miss you every day what i want do to have you with us , but it's not to be! You were one in million. Forever young with love" tulis sebuah kartu ucapan yang terpampang di depan monumen Bom Bali.

Tahun ini, doa bersama mengambil tema "Light Up from Bali to The World".